"Jangan diserahkan kepada mereka yang terikat kepentingan jangka pendek," kata Ekonom Indef Bhima Yudhistira, melalui keterangan tertulis, Jumat, 18 Oktober 2019.
Bhima mengingatkan hal ini karena beredar sejumlah nama menteri di luar kelompok profesional. Ia mengingatkan kementerian bidang ekonomi berfungsi mengurusi kepentingan rakyat banyak.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Pangi Syarwi Chaniago, justru meminta menteri di bidang ekonomi, khususnya posisi Menteri BUMN, tak diisi kader partai politik.
Menurutnya, jika pos menteri ini diisi orang partai, akan rawan menjadi sapi perahan. "Sebaiknya diisi kalangan profesional yang memiliki kemampuan manajerial baik," kata Pangi.
Kalangan profesional yang dia maksud adalah yang tak membawa agenda kepentingan para pebisnis. "BUMN seharusnya menjadi alat negara untuk menghasilkan uang. Untuk menutupi sejumlah defisit seperti PLN atau BPJS Kesehatan," tegasnya.
Salah satu yang digadang-gadang menduduki kursi Menteri BUMN di kabinet baru pemerintahan Jokowi-Maruf Amin adalah Erick Thohir. Namun, pengusaha yang memiliki jaringan bisnis luas ini belum menjawab tegas kemungkinan itu.
Erick mengaku belum menerima tawaran untuk jadi menteri dari Jokowi. "Siapa pun yang terpilih, ya saya berharap orang-orang yang berkeringat kemarin," kata mantan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf ini, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 17 Oktober 2019.
Erick mengatakan calon menteri harus memiliki rekam jejak dan kapabilitas menyelesaikan masalah. Apalagi, tantangan lima tahun ke depan tak mudah, khususnya di bidang ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id