"Siapa pun yang terpilih, ya saya berharap orang-orang yang berkeringat kemarin," kata Erick di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 17 Oktober 2019.
Erick mengatakan calon menteri harus memiliki rekam jejak dan kapabilitas menyelesaikan masalah. Apalagi, tantangan lima tahun ke depan tak mudah, khususnya di bidang ekonomi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia mencontohkan perang dagang Amerika Serikat-Tiongkok dan resesi ekonomi global akan berdampak ke Indonesia. Kandidat menteri harus bisa mengatasi tantangan itu.
"Sekarang kan eranya sedang perang ekonomi. Nah ini yang menurut saya jangan sampai tingkat pertumbuhan kita yang sekarang sudah lima persen dan bukan enggak mungkin terkoreksi dengan perang dagang," tutur dia.
Erick juga menilai Kabinet Jokowi-Ma'ruf harus kompak selama lima tahun ke depan. Kerja sama tim diperlukan menghadapi tantangan ekonomi.
"Itu sangat penting dan ini kondisi ekonomi yang penuh tantangan," papar Erick.
Saat ditanya tentang potensi mengisi kursi di kabinet, Erick tak menjawab lugas. Ia belum menerima tawaran dari Presiden Jokowi.
Padahal, Erick beberapa kali terlihat bolak-balik Istana Kepresidenan. Siang tadi, Erick sempat menemui menemui Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Namun, Erick membantah pertemuan dengan Pramono membahas kursi menteri. Pertemuan itu membahas batalnya acara karnaval budaya penyambutan Jokowi-Ma'ruf.
(DRI)