Menanggapi catatan itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai deflasi yang terjadi ialah hal yang wajar.
"Biasanya memang bulan bulan ini, September itu memang inflasinya rendah, tahun lalu itu juga deflasi juga lah," kata Darmin di kantornya, Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2019.
Penyebab utama terjadinya deflasi 0,27 persen karena turunnya harga cabai merah yang menyumbang deflasi 0,19 persen, bawang merah 0,07 persen, daging ayam ras 0,05 persen, cabai rawit 0,03 persen, dan telur ayam ras 0,02 persen.
Sementara sub-kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi tertinggi diraih bumbu-bumbuan sebesar 9,85 persen. Sementara komoditas ikan yang diawetkan mengalami deflasi terendah 0,02 persen.
Darmin mengatakan deflasi pada sektor pangan itu bukan sesuatu yang buruk. Sebab, itu menandakan penurunan harga pangan yang sempat melambung tinggi.
"Jadi artinya ya bagus lah, karena sebenarnya untuk pangan itu masih agak tinggi. Sehingga deflasi, terutama karena pangan, akan membuat inflasi kita di dalam range yang kita perkirakan," pungkasnya. (M. Ilham Ramadhan Avisena)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News