Seperti diketahui, belum lama ini pemerintah Indonesia melakukan kesepakatan dengan Rusi dalam pengadaan alat peralatan pertahanan keamanan (Aipalhankam) berupa 11 unit pesawat tempur Sukhoi SU-35.
Indonesia menunjuk PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) sebagai pelaksana teknis imbal beli. Sementara pihak Rusia menunjuk Rostec.
baca : Indonesia-Rusia Sepakat Barter 11 Sukhoi dengan Tiga Komoditas
"Masih dalam proses nanti kita tunggu dari Rostec," kata Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita di Kantor Kementerian Perdagangan, Jalan MI Ridwan Rais, Jakarta, Kamis 24 Agustus 2017
Enggartiasto menjelaskan, 11 unit pesawat Sukhoi akan dibarter dengan komoditas ekspor Indonesia seperti karet olahan, CPO, kopi, kakao dan berbagai komoditi lainnya.
"Pak menhan membeli sukhoi kita bayar ya sebagian pakai barang," ucap dia.
Menurutnya, imbal beli ini menguntungkan Indonesia karena bisa meningkatkan ekspor komoditi Indonesia. Selain itu, skema imbal beli ini juga dinilai tidak merugikan siapapun, karena keduanya saling membutuhkan. Indonesia butuh alat peralatan pertahanan keamanan (Aipalhankam) dan Rusia butuh komoditas, terutama karet.
"Ya karena kita jualan ya harganya segitu. Kita bilang kan sekarang USSD570 juta ya senilai USD570 juta ya pasti seimbang," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News