Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey mengatakan industri ritel bisa menyumbang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang telah ditargetkan sebesar 5,4 persen.
"Kalau tahunan di Ramadan dan Lebaran tahun ini naik 15-20 persen. Tahun lalu hanya lima persen. Bulanan naiknya 25-30 persen. Maka industri ritel akan memberikan dampak besar bagi ekonomi Indonesia. Maka bisa lebih kuat lagi memberikan konsumsi ke PDB, nantinya sesuai harapan pemerintah akan meningkatkan ekonomi ke 5,4 persen. Mudah-mudahan bisa tercapai," kata Roy kepada Medcom.id, Selasa, 12 Juni 2018.
Baca: Pengusaha Ritel Optimistis Penjualan saat Ramadan Naik 20%
Roy pun meyakini, bahwa industri ritel offline akan bisa lebih bersaing dengan online di masa mendatang. Hal itu disebabkan, banyak perusahaan ritel yang melakukan inovasi dan perubahan yang signifikan.
Lagi pula, ujar Roy, masih banyak industri online yang mengambil barang secara offline. Maka dari itu, industri ritel offline masih bisa berjaya di masa mendatang.
"Masih akan terus. Ada hal-hal yang tidak bisa dilakukan online, nah offline itu bisa melakukan. Karena hal itu, saya yakini offline masih akan terus maju," tegas dia.
Bahkan, lanjut Roy, industri ritel offline besar masih terus melebarkan sayap bisnisnya ke Indonesia Timur. "Yang besar-besar ritel sudah banyak ke Indonesia Timur. Transmart, Hypermart, Matahari, dan Superindo banyak yang ke sana. Makanya tak perlu ditakutkan," pungkas Roy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id