Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Wismana Adi Suryabrata. MTVN/Husen M.
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Wismana Adi Suryabrata. MTVN/Husen M.

Bappenas Bahas Skema Pembiayaan Proyek Kerja Sama Indonesia-Jepang

Husen Miftahudin • 17 Januari 2017 14:56
medcom.id, Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tengah mengkaji skema pembiayaan proyek-proyek kerja sama antara Indonesia dengan Jepang. Kajian itu untuk menindaklanjuti pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe.
 
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Wismana Adi Suryabrata mengaku bahwa pertemuan dua kepala negara itu menyepakati sejumlah kerja sama di bidang ekonomi. Salah satunya adalah rencana pembangunan Pelabuhan Patimban.
 
baca : Kerja Sama Indonesia-Jepang Diharap Terus Meningkat

"Kan sudah dipersiapkan yang Patimban akan ada financing (pembiayaan) dari pemerintah, dan itu sudah dimasukkan di dalam Blue Book, suatu daftar yang memang untuk proyek-proyek pinjaman luar negeri," ujar Wismana di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/1/2017).
 
Saat ini Bappenas tengah memasukkan Pelabuhan Patimban ke dalam rencana Blue Book (buku biru) atau Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (DRPLN-JM). Setelah itu, pemerintah bisa segera mendapatkan kucuran dana pinjaman untuk pembangunan dari Japan International Cooperation Agency (JICA).
 
Dia mengatakan skema pinjaman luar negeri itu merupakan bentuk usulan dari kementerian terkait, dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk proyek pembangunan Pelabuhan Patimban.
 
"Bappenas bertugas mempersiapkan sampai proyek itu ready untuk dibicarakan dengan pihak investor. Persiapan implementasinya di kementerian terkait," ungkap Wismana.
 
Seperti diketahui, pertemuan Jokowi dengan Shizo Abe beberapa hari lalu menghasilkan beberapa kesepakatan di bidang ekonomi. Selain rencana pembangunan Pelabuhan Patimban, proyek lainnya adalah pengembangan Blok Masela, diskusi awal mengenai proyek kereta api Jakarta-Surabaya, serta rencana kerja sama pembangunan sentra perikanan terpadu di pulau-pulau terdepan Indonesia.
 
Selain itu, Jokowi meminta Jepang bisa membuka akses produk pertanian dan perikanan Indonesia. Kedua, me-review perjanjian pajak berganda. Ketiga, meningkatkan akses dan kapasitas keperawatan Indonesia agar dapat memenuhi pasar di Jepang.
 
Kemudian permintaan general review ekonomi Japan Partnership Agreement pada tahun ini. Permintaan lainnya yakni agar Jepang dapat mempertimbangkan rencana konektivitas udara dengan pembukaan jalur penerbangan Garuda (rute) Jakarta-LA via Tokyo.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan