"Jika masyarakat diberikan kredit, sebaiknya dikawal dalam artian dilakukan pembinaan. Seperti kredit pada petani, diperlukan peran lebih dari penyuluh untuk melakukan itu," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Sulteng Miyono, seperti dikutip dari Antara, di Palu, Rabu (30/11/2016).
Selain itu, peran pendidikan keuangan bagi masyarakat sangat penting. Karena mayarakat penerima KUR, misalnya, harus dapat membedakan mana bantuan dan mana utang. "Kalau bantuan diberikan tanpa adanya pengembalian, sementara kredit itu utang yang ketika dipinjam harus dikembalikan. Sehingga membangun pemahaman masyarakat yang paling penting," ujarnya.
Baca: Porsi Kredit UMKM Dipatok 15% pada 2017
Miyono menjelaskan, contoh pendidikan keuangan yang dapat dilakukan antara lain mengajarkan kepada penerima kredit bagaimana cara mengelola keuangan, menabung, membuat administrasi dan perencanaan pemasaran dengan baik.
Baca; Langkah BI Dorong UMKM Dinilai Tepat Gerakan Perekonomian
"Khusus untuk BI, BI terus melakukan pembinaan-pembinaan dan pelatihan kepada UMKM. Bagaimana mereka dapat memghasilkan produk dengan baik, kami mendatangkan ahli-ahli untuk memberikan informasi kepada mereka," tuturnya.
Baca: Amartha Telah Layani 27 Ribu Pengusaha UMKM
Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Sulteng per November 2016, selain mengambarkan penurunan realisasi KUR di triwulan III-2016, ikut memperlihatkan jumlah rekening peserta sebanyak 10.030, turun dari triwulan III-2015 sebanyak 14.281 rekening. Realisasi itu juga masih lebih rendah dari triwulan I-2015 sebesar Rp359,08 miliar dengan 18.478 rekening.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News