Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil. (FOTO: MTVN/Husen Miftahudin)
Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil. (FOTO: MTVN/Husen Miftahudin)

Dua Tahun Jokowi-JK

Sofyan Djalil Lapor Sertifikasi Tanah Meningkat hingga 912 Ribu Bidang

Annisa ayu artanti • 21 Oktober 2016 13:12
medcom.id, Jakarta: Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) mengklaim telah mempercepat sertifikasi tanah dari semula pada 2014 sebanyak 846 ribu bidang menjadi 912 ribu bidang selama dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
 
Menteri ATR Sofyan Djalil mengatakan, peningkatan peningkatan sertifikasi tanah telah memberikan dampak positif, khususnya bagi masyarakat-masyarakat kecil.
 
"Kementerian ATR, selama dua tahun ini mengusung program utama adalah percepatan sertifikasi, 2014 misalnya sertifikasi 846 ribu bidang, menjadi 912 ribu bidang," kata Sofyan, saat pemaparan di Gedung Bina Graha, Sekretariat Negara, Jakarta, Jumat (21/10/2016).

Baca: BPN Lakukan Percepatan Sertifikasi Tanah di Jakarta
 
Sofyan menyebutkan sertifikasi itu diberikan ke golongan-golongan kecil bukan tanpa alasan. Mantan Menko Perekonomian ini menjelaskan, sertifikasi atas tanah untuk masyarakat kecil itu akan sangat berguna lantaran sertifkasi itu akan menjadi aset bagi masyarakat kecil.
 
"Yang kita berikan, mulai orang kecil, UKM dan nelayan, dan ternyata program ini memiliki impact besar bagi orang kecil, karena tanah yang tidak memiliki sertifikat sebagai idle aset, dan setelah itu menjadi aset permodalan," jelas dia.
 


 
Tidak hanya berhenti dipencapaian dua tahun, sertifikasi tanah ini akan terus digalakkan sampai 2017. Pemerintah akan menargetkan sertifikasi tanah lima kali lipat.
 
"Percepatan akan terus dilakukan bahkan pada 2017, target sertifikasi akan meningkat lima kali lipat hingga minimal lima juta bidang tanah," ujar dia.
 
Sofyan menambahkan, sampai dengan akhir kabinet kerja pada 2019, Kementerian ATR akan mengeluarkan sertifikat sampai 25 juta sertifikat. "Kita keluarkan sertifikat sampai 2019 sebesar 23-25 juta sertifikat," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan