Staf khusus presiden bidang ekonomi Ahmad Erani Yustika. Foto: MI/Irfan.
Staf khusus presiden bidang ekonomi Ahmad Erani Yustika. Foto: MI/Irfan.

Jokowi akan Bawa Masukan KEIN ke Ratas

Achmad Zulfikar Fazli • 28 Agustus 2018 15:12
Jakarta: Presiden Joko Widodo telah menerima berbagai masukan dari Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) untuk menggerakkan perekonomian Tanah Air. Masukan-masukan itu akan dibahas kembali dengan jajaran menteri Kabinet Kerja.
 
"Presiden selalu mencatat itu semua menjadi masukan. Biasanya jadi bahan diskusi dalam rapat kabinet atau rapat terbatas kabinet dengan menteri terkait," kata staf khusus presiden bidang ekonomi Ahmad Erani Yustika usai mendapingi Presiden menerima pengurus KEIN di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 28 Agustus 2018.
 
Menurut dia, dari hasil diskusi dengan KEIN ini tak ada hal mendesak yang perlu dilakukan pemerintah. KEIN hanya mengingatkan untuk mensinergikan fiskal, moneter serta sektor riil. Perbaikan di sektor industri juga diminta tak dilupakan.
 
"Lebih banyak perkembangan ekonomi terakhir serta langkah yang dilakukan pemerintah dan KEIN memberikan masukan terkait beberapa hal tadi, koordinasi antar fiskal moneter dari sektor riil, sektor industri apa saja pekerjaan rumahnya," ucap dia.
 
Baca: KEIN: Belum Ada Tanda-tanda Krisis di Indonesia
 
Kepada KEIN, Jokowi juga menyampaikan pemerintah serius berupaya dalam mengelola defisit transaksi berjalan, pelemahan nilai tukar rupiah, menggenjot produksi domestik supaya ada substitusi impor.
 
"Di luar itu ada OSS (online single submission), sekarang mau dikawal oleh lapangan. Itu yang di-highlight Presiden," kata dia.
 
Evaluasi Neraca Perdagangan
 
Jokowi akan kembali mengundang berbagai pihak terkait perekonomian Tanah Air pada September 2018. Sebab, data neraca perdagangan Indonesia baru keluar pada Agustus 2018 dan diumumkan bulan depan.
 
"Kalau nanti defisit berkurang atau surplus, berarti kebijakan itu sudah mulai berjalan, efektif. Tapi kalau belum, masih ada persoalan dalam eksekusi," jelas dia.
 
Selama ini, kata Erani, pemerintah sudah berupaya mengurangi defisit sejak Juli 2018. Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga sudah mengeluarkan berbagai produk untuk menjaga perekonomian Tanah Air.
 
"Paling fair akan bisa kita evaluasi dari neraca perdagangan bulan Agustus ini. Itu baru bisa kita lihat. Kalau sekarang sifatnya spekulatif. Nanti pertengahan September kita ngobrol," ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan