"Di sisi perencanaan, peran akuntan dibutuhkan untuk memberikan umpan balik (feedback) atas apa yang sudah dilakukan organisasi sebelumnya. Di tahap pelaksanaan, akuntan memonitor proses secara berkelanjutan," ungkap Ardan, ditemui di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Sabtu 14 Oktober 2017.
Pada fase pelaporan, tutur Ardan, akuntan dibutuhkan sebagai penjaga akuntabilitas dan pertanggungjawaban publik. Dalam konteks ini, semua fase itu butuh keberlanjutan agar berjalan sempurna. Profesi harus bisa mewadahi seluruh kepentingan dengan menjadi enabler di setiap prosesnya.
"Dalam kehidupan bernegara dengan sustainable development dan welfare state sebagai sasarannya, akuntan merupakan pengawal uang rakyat dan aset negara," ungkap Ardan.
Baca: JK Minta Akuntan Tetap Jaga Kepercayaan
Ardan yang juga menjadi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ini menambahkan, IAI sebagai organisasi profesi bertanggung jawab mengembangkan pengetahuan dan praktik akuntansi, manajemen bisnis, dan publik, yang berorientasi pada etika dan tanggung jawab sosial dalam perspektif nasional dan internasional.
Di dunia yang semakin transparan, Ardan mengaku peran akuntan dalam upaya penerapan governance dan akuntabilitas di berbagai sektor akan semakin dibutuhkan. IAI bersama stakeholders lainnya berkepentingan untuk meningkatkan kualitas akuntan profesional dan meningkatkan perannya di berbagai bidang dan lembaga.
"Ujungnya, agar bisa menjamin terciptanya good governance dan transparan," pungkas Ardan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News