"Itu modal utama akuntan. Pengetahuan, kemampuan dan kepercayaan," kata JK, dalam pidatonya di Konvensi Nasional Akuntan ke-VIII dan Peringatan HUT Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) ke-59, di Hotel Trans Luxury, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/12/2016).
Terkait kepercayaan, JK mencontohkan Arthur Andersen, sebuah perusahaan jasa akuntansi di Amerika Serikat (AS). Perusahaan yang memiliki 85 ribu pegawai di seluruh dunia itu harus bangkrut pada 2002.
"Bukan karena kerugian, bukan karena ketidakpintaran, tapi karena kehilangan kepercayaan," ujar JK.
Menurut JK, itu alasan kantor akuntan selalu bernamakan orang, bukan nama lainnya. Hal itu sangat berkaitan dengan kepercayaan. JK berharap para akuntan memiliki otak dan hati. Otak terkait kemampuan dan hati terkait integritas.
"Tanpa otak, tidak mungkin bisa bekerja. Tanpa hati yang jujur kita bisa kehilangan aset yang besar," kata JK.
Di samping itu, JK meminta akuntan turut menyukseskan program amnesti pajak. JK meyakini dengan modal yang dimiliki akuntan ditambah dengan keberanian maka amnesti pajak akan berhasil.
"Harapan kita itu berhasil. Pasti. Presiden selalu kampanyekan itu. Tapi satu hal saja. Mudah-mudahan tidak terulang lagi amnesti pajak," tegas dia, seraya menambahkan bahwa dirinya berterima kasih dengan kiprah para akuntan selama ini. Termasuk IAI yang telah menjaga sistem keuangan, setidaknya 59 tahun terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
