"Dari laporan publikasi, NPL Bank Papua mencapai tujuh persen. Sekarang kita terus diskusi dengan pengurus bank untuk melihat bagaimana penyelesaian kredit bermasalah itu, lalu bagaimana operasionalnya," ujar Kepala OJK Papua Misran Pasaribu di Jayapura, seperti dikutip dari Antara, Rabu 31 Mei 2017.
Ia memandang keberadaan Bank Papua sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Papua dan Papua Barat harus bisa menjadi penggerak roda perekonomian daerah.
Baca: OJK Minta Bank Papua Kurang Rasio Kredit Macet
Oleh karena itu, dengan masalah yang tengah dialami Bank Papua, OJK merasa perlu untuk ikut mendorong perusahaan tersebut segera menurunkan angka "non performing loan (NPL)".
"Nantinya kita dengan Bank Papua terus mencari jalan supaya Bank Papua bisa semakin baik," jelas dia.
Misran menyebutkan selain masalah NPL, kondisi Bank Papua terus membaik, terutama dengan adanya pergantian direksi dan struktur organisasi diyakini masalah yang dihadapi akan segera teratasi.
Baca: OJK Catat NPL Perbankan 3,16%
"Kondisi terkini Bank Papua dari sisi NPL ada peningkatan dibanding tahun sebelumnya, masalahnya hanya NPL, kalau ini bisa diselesaikan oleh pengurus yang baru, saya kira tidak ada masalah lagi," tambah dia.
"Di mana pun bank selalu dihadapkan pada permasalahan NPL, hanya sekarang bagaimana mereka mengelolanya dengan baik sehingga NPL bisa terjaga mengikuti ketentuan Bank Indonesia," pungkas Misran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id