"Target tahun 2020 berupa penambahan jumlah BPNT dari Rp110 ribu menjadi Rp150 ribu, dengan menambahkan kebutuhan pokok lainnya. Tidak hanya beras dan telur," ujar Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM) Kemensos Andi ZA Dulung.
Hal itu disampaikan Dirjen PFM Andi di hadapan 373 peserta Bimbingan Pemantapan Pendamping sosial Bantuan Sosial Pangan tahun 2019 yang diselenggarakan di The Rich Hotel Yogyakarta, Selasa, 22 Oktober 2019. Para peserta terdiri atas Kepala Dinas Sosial Provinsi sebanyak 11 orang, Supervisor Kabupaten/Kota 181 orang, dan Koordinator Tenaga Kesejahterahan Sosial (Korteks) 181 orang.
Acara tersebut diselenggarakan agar peserta memahami pelaksanaan BPNT, memantau, mengevaluasi, dan membuat laporan pelaksanaan bantuan dengan baik dan benar.
Ditegaskan Dirjen PFM Andi, target tahun depan tak hanya soal kuantitas, melainkan kualitas penyaluran bantuan juga mesti diperbaiki.
“Tahun depan kualitas penyaluran bansos harus lebih baik lagi. Jangan sampai para KPM (keluarga penerima manfaat) kesulitan mendapatkan produk-produk BPNT di warung sekitar,” kata Dirjen PFM Andi.

Bimbingan Pemantapan Pendamping sosial Bantuan Sosial Pangan tahun 2019 diselenggarakan di The Rich Hotel Yogyakarta, Selasa, 22 Oktober 2019 (Foto:Dok)
Dalam meningkatkan kualitas BPNT, Kemensos menggelar survei perihal bahan pangan tambahan bagi KPM. Survei telah dilakukan di sejumlah daerah, di antaranya Maros, Makassar, dan Jeneponto.
Dari survei tersebut, BPNT pada 2020 akan ditambahkan pangan bernutrisi, yaitu mencakup karbohidrat, protein, dan tambahan makanan pendamping ASI dalam rangka menurunkan angka kekurangan gizi dan stunting.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News