"Ketika pembangunan fisik rumah kredit melalui program KPR itu selesai tentunya harus segera ditempati, jika penerangan listrik tidak ada, maka menjadi beban berat bagi pemilik rumah karena selain membayar kredit mereka juga harus membayar kontrakan," kata Ketua DPD REI Riau Amran Tambi, seperti dikutip dari Antara, di Pekanbaru, Jumat (27/1/2017).
Menurut dia, kerja sama akan dikokohkan dengan sejumlah item kesepakatan menyusul seminggu ke depan draft kerja sama tersebut akan diselesaikan oleh tim penyusun dari PT PLN (Persero) dan REI. Adapun PLN berencana akan membantu penyediaan penerangan listrik bagi 8.000 unit rumah pada 2017.
Baca: Hingga Oktober, REI Sumut Bangun 9000 Unit MBR
Aakan tetapi REI akan mengupayakan tersedianya sarana penerangan untuk 12 ribu unit rumah. "Target tersedianya sarana penerangan untuk 12 ribu unit rumah di 2017 optimistis tercapai apalagi pengesahan RT/RW Riau bakal selesai awal 2017," kata Amran.
REI Riau optimistis mampu mencapai target membangun 10.000 rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah pada 2017. Selain itu, realisasi penjualan rumah MBR sepanjang 2016 tercapai 100 persen atau sudah terjual sebanyak 8.000 unit rumah.
Baca: REI: Pengembang Harus Tahu Tahapan Izin Pengembang
"Artinya, ekonomi Riau masih stabil. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan minat masyarakat pada sektor properti tersebut," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News