Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Foto: dok Medcom.id
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Foto: dok Medcom.id

Meski Terkontraksi, Ekonomi Indonesia di Kuartal I-2023 Masih Tumbuh di Atas 5%

M Ilham Ramadhan • 05 Mei 2023 10:43
Jakarta: Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2023 tercatat di angka 5,03 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Realisasi tersebut masih cukup stabil lantaran konsisten tumbuh di atas lima persen sejak kuartal IV-2021.
 
Angka tersebut dilihat dari pergerakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku (ADHB) Indonesia dari Rp4.508,6 triliun di kuartal I-2022 menjadi Rp5.071,7 triliun di tiga bulan pertama tahun ini.
 
"Di tengah melambatnya perekonomian global dan menurunnya harga komoditas produk utama ekspor, perekonomian Indonesia tumbuh 5,03 persen secara tahunan. Ini menandakan ekonomi Indonesia masih stabil," kata Deputi Bidang Neraca dan Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Edy Mahmud dalam konferensi pers, Jumat, 5 Mei 2023.
 

Ditopang empat aktivitas utama ekonomi


Stabilnya pertumbuhan ekonomi Indonesia itu sedianya tercermin dari sejumlah indikator aktivitas utama perekonomian. Pertama, berakhirnya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berdampak pada peningkatan mobilitas penduduk.

BPS mencatat jumlah penumpang di seluruh moda transportasi mengalami peningkatan di kuartal I-2023. Angkutan rel naik 69,37 persen (yoy), angkutan laut naik 13,30 persen (yoy), dan angkutan udara naik 58,18 persen (yoy). Lalu jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tercatat naik 508,87 persen (yoy).
 
Kemudian tingkat penghunian kamar (TPK) hotel tercatat naik 3,62 persen (yoy). Selain itu penyelenggaraan beberapa acara nasional dan internasional turut mengerek peningkatan mobilitas masyarakat di kuartal I-2023, mendorong peningkatan aktivitas ekonomi.
 
Kedua, stabilitas daya beli masyarakat terjaga, terlihat dari tingkat inflasi yang relatif rendah, yakni 4,97 persen (yoy) pada Maret 2023. Lalu indeks penjualan ritel tumbuh 1,58 persen (yoy), penjualan mobil secara wholesale naik 7,0 persen (yoy), penjualan sepeda motor naik 44,47 persen (yoy), penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) 21 tumbuh 21,60 persen (yoy), dan nilai transaksi uang elektronik, kartu debit dan kredit tumbuh 3,03 persen (yoy).
 
Ketiga, kinerja perdagangan luar negeri Indonesia tetap kuat. Hal itu, kata Edy, tercermin dari nilai ekspor Indonesia di kuartal I-2023 yang naik 1,60 persen (yoy). Itu diikuti pula dengan peningkatan volume ekspor yang naik 26,89 persen (yoy). Sehingga, neraca perdagangan di tiga bulan pertama tahun ini mencatatkan kenaikan surplus hingga 31,03 persen (yoy).
 
Keempat, aktivitas produksi masih cukup stabil. Hal tersebut dapat dilihat dari Prompt Manufacturing Index (PMI) kuartal I-2023 yang masih ada di zona ekspansi. Kemudian kapasitas produksi terpakai pada kuartal I-2023 tercatat 72,33 persen.
 
Selain itu, impor barang modal dan barang konsumsi mencatatkan pertumbuhan masing-masing 10,50 persen dan 2,73 persen (yoy). Lalu produksi mobil dalam negeri tercatat naik 5,75 persen (yoy), penjualan listrik naik 3,51 persen, dan produksi gas PGN naik 8,02 persen (yoy).
 
Baca juga: Lampu Kuning Lesunya Daya Beli Masyarakat
 

Terkontraksi 0,92%


Edy menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara tahunan terbilang cukup stabil dan solid. Hanya, bila dibandingkan secara kuartalan atau quarter to quarter (q to q), perekonomian kuartal I-2023 tercatat tumbuh negatif 0,92 persen.
 
Menurutnya, pertumbuhan negatif itu merupakan pola yang selalu terjadi di kuartal pertama sejak beberapa tahun ke belakang.
 
"Dibandingkan dengan kuartal IV-2022, ekonomi Indonesia di kuartal I-2023 ini terkontraksi 0,92 persen (q to q), mengikuti pola musiman tahun-tahun sebelumnya," pungkas dia.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan