"Tercatat pada kuartal III-2022, pertumbuhan ekonomi nasional telah mencapai angka 5,72 persen (yoy) dan diproyeksikan sebesar 5,2 persen (yoy) pada akhir tahun," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna terkait Perkembangan Perekonomian Tahun 2022 dan Proyeksi Perekonomian Tahun 2023.
Selain itu, kata Airlangga, harus mempersiapkan rantai pasok, memerhatikan lingkungan geopolitik global, inflasi global, scarring effect terhadap inflasi, dan cuaca ekstrem. Terkait inflasi, inflasi diperkirakan terkendali.
"Dan kemarin sesudah 5,9 persen, kemudian 5,72 persen, dan terakhir 5,42 persen, dan diperkirakan sampai akhir tahun bisa 5,34 persen hingga 5,5 persen. Tentu ini yang harus diperhatikan,” ujar Airlangga, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 7 Desember 2022.
Baca: Melonjak 11%, Mirae Asset Sekuritas Prediksi IHSG Tembus ke 7.880 di 2023 |
Pemerintah juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional di 2023 sebesar 5,3 persen, sejalan dengan proyeksi pada rentang 4,7-5,1 persen dari berbagai lembaga internasional. Proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional pada 2023 tersebut jauh lebih tinggi ketimbang outlook perekonomian global 2023 yang diperkirakan berada pada kisaran 2,2-2,7 persen.
"Beberapa hal terkait penanganan covid-19, kita relatif baik, untuk vaksinasi dosis 1 sebesar 86,8 persen, dosis 2 sebesar 74,3 persen, dosis 3 sebesar 28,62 persen, dan dosis 4 sekitar empat persen," ucapnya.
Airlangga menambahkan arahan Presiden Joko Widodo terkait peningkatan cadangan pangan nasional dengan memerhatikan ketersediaan berbagai komoditas bahan pangan pokok. Pemerintah juga telah menyiapkan fasilitas pembiayaan bagi Bulog dan IDFood dengan nilai pinjaman yang memiliki rate lebih rendah dari rate pasar.
Selain itu, Bank Indonesia juga diminta untuk membuat mekanisme agar pada periode tertentu cadangan devisa dapat disimpan dan diamankan di dalam negeri. Kemudian mekanisme perencanaan implementasi B35 atau biodiesel 35 persen untuk 2023, agar dapat dibuat untuk mengoptimalkan penggunaan B35.
"Dan mengurangi ketergantungan impor bahan bakar minyak, mengingat harga biofuel yang relatif di bawah kenaikan harga BBM dunia," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News