Direktur Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Robert Pakpahan mengatakan dalam penerbitan ini minat dan kepercayaan investor luar negeri masih tinggi pada surat utang Indonesia.
Terlihat dari hasil oversubscribe atau penawaran sebanyak 3,42 kali. Apalagi jika dilihat dari kondisi ekonomi saat ini yang masih dirundung gejolak, terutama setelah pemilu AS, tak ada sovereign yang menerbitkan utang.
Baca: Antisipasi Capital Outflow, Pemerintah Bisa Terbitkan Global Bond
"Berdasarkan oversubscribe lebih dari tiga kali. Itu cukup besar, which is it's good pada waktu ini," kata Robert di Bali, Jumat (9/12/2016).
Apalagi jika dibandingkan dengan penerbitan prefunding tahun lalu. Jika melihat dari order book untuk tenor lima tahun yakni sebesar USD5,3 miliar dari 319 acoount, 10 tahun USD3,9 miliar dari 265 account, dan 30 tahun USD3,9 miliar dari 248 acoount.
Baca: Bertandang ke AS, Menkeu Update Investor Global Bonds
Robert mengatakan jika menerbitkan utang dengan jumlah account banyak artinya sehat karena investor memiliki ketertarikan.
"Order book yang tinggi menunjukkan kepercayaan dan sentimen positif investor pada prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan tingkat inflasi yang terkendali," jelas dia.
Lebih jauh untuk tenor lima tahun nominal yang diiterbitkan sebesar USD0,75 miliar dengan yield 3,750 persen, 10 tahun USD1,25 miliar dengan yield 4,400 persen, dan 30 tahun USD1,50 miliar dengan yield 5,300 persen. Sehingga total penerbitan sebesar USD3,5 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id