"Investor update, Desember kemarin kan kita sudah keluarkan global bonds. Sebagai kewajibannya kita harus update investor," kata Bambang ditemui sebelum berangkat di Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng.
Nantinya, dalam pertemuan dengan para investor obligasi, Bambang bakal memberi gambaran mengenai kondisi perekonomian terkini dan kondisi pasar keuangan di Indonesia.
Indonesia memang sedang membutuhkan pembiayaan dalam porsi besar untuk mendanai program dan proyek di 2016. Dalam APBN 2016, pagu pembiayaan melalui penerbitan surat utang disepakati sebesar Rp542 triliun.
Pada Desember tahun lalu, Pemerintah telah menerbitkan surat utang negara (SUN) valas berdominasi USD atau global bonds seri RI0126 dan RI0146 sebagai bagian dari kebijakan penerbitan pembiayaan di awal (pre funding) untuk tahun anggaran 2016.
Obligasi seri RI0126 memiliki tenor 10 tahun dengan nominal yang diterbitkan USD2,25 miliar serta mempunyai tingkat kupon 4,75 persen dan tanggal jatuh tempo pada 8 Januari 2026.
Sedangkan obligasi seri RI0146 memiliki tenor 30 tahun dengan nominal yang diterbirkan USD1,25 miliar serta mempunyai tingkat kupon 5,95 persen dan tanggal jatuh tempo pada 8 Januari 2046.
Sementara, hingga 18 Februari 2016 realiasi penerbitan di awal sudah mencapai 25 persen atau Rp135,9 triliun. Pemerintah menargetkan hingga semester I tahun ini, penerbitan yang ditargetkan sebesar 62 persen. Sementara, penerbitan utang dalam APBN 2016 dipagukan sebesar Rp542 triliun.
Artinya, untuk semester I-2016, target penerbitan utang yang harus dikejar untuk membiayai proyek atau kegiatan dalam APBN 2016 sebesar Rp341 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id