Dalam laporan Panja A, asumsi dasar yang disepakati yakni:
1. Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen.
2. Inflasi empat persen.
3. Nilai tukar rupiah Rp13.300 per USD.
4. Suku bunga SPN tiga bulan 5,3 persen.
5. Harga minyak Indonesia (ICP) USD45 per barel.
6. Lifting minyak 815 ribu BPH.
7. Lifting gas 1.150 BPH setara minyak.
Baca: Ini Asumsi Makro Pemerintah dalam RAPBN 2017
"Apakah kita setujui hasil panja asumsi?" tanya Ketua Banggar Kahar Muzakir, disertai jawaban setuju dan ketukan palu sidang di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (25/10/2016).
Beberapa asumsi yang disepakati ini lebih rendah dibanding usulan awal pemerintah seperti pertumbuhan ekonomi yang diusulkan 5,3 persen, artinya ada selisih yang lebih kecil sebesar 0,2 persen dari yang disepakati. Serta lifting minyak 780 ribu BPH, atau meningkat 35 ribu BPH.
Sementara itu, untuk target pembangunan yang disepakati di antaranya:
1. Angka pengangguran sebesar 5,6 persen dari usulan pada kisaran 5,3-5,6 persen.
2. Tingkat kemiskinan 10,5 persen dari usulan di kisaran 9,5-10,5 persen.
3. Gini ratio sebesar 0,39 dari usulan 0,38.
4. Indeks pembangunan manusia (IPM) sebesar 70,1 dari 75,3.
Angka kesepakatan ini nantinya akan dibawa ke pembahasan tingkat dua atau rapat paripurna yang dijadwalkan Kamis 27 Oktober 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id