Hal itu disampaikannya dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.
“Dengan kenaikan ini, kita mendapatkan 21 triliun sebagai penerimaan tambahan dalam postur RAPBN kita,” kata Sri Mulyani di Jakarta, dilansir Antara, Jumat, 8 September 2023.
Ia menjelaskan, kenaikan target tersebut terdiri dari Rp2 triliun pendapatan pajak yang didapatkan dari berubahnya indikator asumsi ekonomi makro dan pelaksanaan Undang-undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan dan Rp19 triliun dari perubahan target penerimaan negara bukan pajak (PNBP) 2024.
Dengan demikian, total target pendapatan pajak yang sebelumnya diproyeksikan mencapai Rp2.307,9 triliun kini naik jadi Rp2.309,9 triliun.
Target pendapatan pajak tersebut terdiri dari asumsi penerimaan perpajakan, terutama PPn dan PBB, yang naik dari Rp1.986,9 triliun jadi 1.988,9 triliun, dan penerimaan pabean sebesar Rp321 triliun.
Baca juga: Gegara Harga Minyak, Pemerintah Revisi Asumsi Dasar Makro |
Target PNBP 2024 naik
Kemudian, target PNBP 2024 yang naik sebesar Rp19 triliun menjadi Rp492 triliun dari Rp473 triliun terdiri dari PNBP yang berasal SDA migas yang naik sebesar Rp5,2 triliun, dan kenaikan PNBP yang berasal dari sumber non-migas sebesar Rp13,8 triliun.Selain itu, bendahara negara itu juga memaparkan dua indikator asumsi ekonomi makro RAPBN 2024 yang berubah, yakni target produksi minyak bumi (lifting) yang menjadi 635 ribu barel per hari dari usulan pemerintah sebelumnya yaitu 625 ribu barel dan peningkatan asumsi harga Indonesia Crude Price (ICP) menjadi USD82 per barel dari USD80 per barel.
Sedangkan, indikator asumsi ekonomi makro lainnya tidak berubah yaitu pertumbuhan ekonomi 5,2 persen, inflasi 2,8 persen, suku bunga SBN 10 tahun pada 6,7 persen, dan nilai tukar rupiah sebesar Rp15 ribu per USD.
Sementara itu, Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah mengatakan, perubahan asumsi target lifting minyak merupakan permintaan dari DPR. Alasannya, DPR RI menghendaki target produksi minyak pada 2024 ditingkatkan supaya pemerintah bisa mendorong investasi yang lebih besar pada sektor hulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News