Jakarta: PwC Indonesia dalam rilis PwC Indonesia Economic Update-Q2 2023 mengungkapkan perekonomian dunia memasuki 2023 dengan optimisme. Hal itu didorong oleh pembukaan kembali Tiongkok dan kinerja ekonomi Eropa yang lebih baik dari perkiraan dalam mengatasi konflik Rusia-Ukraina.
"Namun, selama semester I-2023, terdapat beberapa peristiwa ekonomi penting yang menurunkan optimisme ekonomi global. Pertama, rangkaian kegagalan perbankan di AS dan Eropa, yang menunjukkan kerentanan sistem keuangan global," ungkap PwC Indonesia Investment Director Julian Smith, dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis, 13 Juli 2023.
Kedua, Zona Euro secara resmi memasuki resesi, yang ditandai dengan kontraksi PDB pada kuartal IV-2022 dan kuartal I-2023. Ketiga, kenormalan baru dari tingkat suku bunga yang tinggi diperkirakan tetap bertahan karena perang melawan inflasi berlanjut.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah perlambatan ekonomi global yang didorong membaiknya permintaan domestik dan berlanjutnya kinerja ekspor yang positif. Secara industri, pertumbuhan di kuartal I-2023 terutama dipimpin transportasi dan pergudangan, seiring mobilitas masyarakat yang naik dan kedatangan wisatawan mancanegara.
Lebih lanjut, total realisasi investasi Indonesia pada kuartal I-2023 sebesar Rp328,9 triliun atau setara dengan 23,5 persen dari total target investasi pada 2023. Nilai realisasi tersebut terutama disumbangkan oleh investasi di luar Jawa, di mana Sulawesi Tengah dipandang sebagai yang teratas untuk tujuan Penanaman Modal Asing (PMA).
"Didorong faktor cadangan sumber daya mineralnya. Namun, pelemahan ekonomi global dapat menghambat kemajuan Indonesia dalam mencapai target realisasi investasi tahun ini," tukasnya.
Julian mencatat, di 2023, anggaran infrastruktur diarahkan untuk percepatan pembangunan infrastruktur yang mendukung transformasi ekonomi dan pusat pertumbuhan baru, seperti penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN), implementasi skema pembiayaan Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), dan banyak lagi.
PwC Indonesia Head of Research and Economics Denny Irawan menambahkan, di dalam negeri, pemulihan ekonomi Indonesia yang luar biasa terus berlanjut dengan mencatat pertumbuhan PDB 5,03 persen YoY di kuartal I-2023. Inflasi telah menurun secara moderat sejak Januari 2023, menyentuh empat persen YoY di Mei 2023.
"Ekspor tetap kuat dan merupakan kontributor pertumbuhan terbesar di kuartal I-2023, mencatat pertumbuhan 11,68 persen YoY, didorong oleh pemulihan domestik Tiongkok," tutup dia.
"Namun, selama semester I-2023, terdapat beberapa peristiwa ekonomi penting yang menurunkan optimisme ekonomi global. Pertama, rangkaian kegagalan perbankan di AS dan Eropa, yang menunjukkan kerentanan sistem keuangan global," ungkap PwC Indonesia Investment Director Julian Smith, dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis, 13 Juli 2023.
Kedua, Zona Euro secara resmi memasuki resesi, yang ditandai dengan kontraksi PDB pada kuartal IV-2022 dan kuartal I-2023. Ketiga, kenormalan baru dari tingkat suku bunga yang tinggi diperkirakan tetap bertahan karena perang melawan inflasi berlanjut.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah perlambatan ekonomi global yang didorong membaiknya permintaan domestik dan berlanjutnya kinerja ekspor yang positif. Secara industri, pertumbuhan di kuartal I-2023 terutama dipimpin transportasi dan pergudangan, seiring mobilitas masyarakat yang naik dan kedatangan wisatawan mancanegara.
Baca: TikTok Berdalih Tak Ada Bisnis Lintas Batas, Teten: Jangan Bohongi Saya! |
Lebih lanjut, total realisasi investasi Indonesia pada kuartal I-2023 sebesar Rp328,9 triliun atau setara dengan 23,5 persen dari total target investasi pada 2023. Nilai realisasi tersebut terutama disumbangkan oleh investasi di luar Jawa, di mana Sulawesi Tengah dipandang sebagai yang teratas untuk tujuan Penanaman Modal Asing (PMA).
"Didorong faktor cadangan sumber daya mineralnya. Namun, pelemahan ekonomi global dapat menghambat kemajuan Indonesia dalam mencapai target realisasi investasi tahun ini," tukasnya.
Julian mencatat, di 2023, anggaran infrastruktur diarahkan untuk percepatan pembangunan infrastruktur yang mendukung transformasi ekonomi dan pusat pertumbuhan baru, seperti penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN), implementasi skema pembiayaan Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), dan banyak lagi.
PwC Indonesia Head of Research and Economics Denny Irawan menambahkan, di dalam negeri, pemulihan ekonomi Indonesia yang luar biasa terus berlanjut dengan mencatat pertumbuhan PDB 5,03 persen YoY di kuartal I-2023. Inflasi telah menurun secara moderat sejak Januari 2023, menyentuh empat persen YoY di Mei 2023.
"Ekspor tetap kuat dan merupakan kontributor pertumbuhan terbesar di kuartal I-2023, mencatat pertumbuhan 11,68 persen YoY, didorong oleh pemulihan domestik Tiongkok," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News