Dari segi kewilayahan, pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai Provinsi Papua dengan pertumbuhan 17,49 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), diikuti dengan Maluku Utara (11,88 persen), dan Sulawesi Tengah (10,49 persen).
"Kalau kita lihat lebih dalam lagi, ada tiga provinsi yang tumbuh double digit yaitu Papua, Maluku Utara, Sulawesi Tengah," kata Amalia saat rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Rabu, 5 Juni 2024.
Ia menyampaikan total terdapat sembilan provinsi yang perekonomiannya tumbuh di atas pertumbuhan nasional yang tercatat sebesar 5,11 persen (yoy) pada kuartal I-2024.
Kendati demikian, BPS mencatat wilayah Jawa masih menjadi penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar, yakni 57,70 persen. Sumber pertumbuhan tersebut didominasi di industri pengolahan, konstruksi, dan perdagangan.
Baca juga: Bos BI Ramal Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh hingga 5,6% di 2025 |
Pertumbuhan ekonomi RI cukup solid
Sebelumnya, BPS menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi yang tertinggi sejak 2015.
"Jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal satu di tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2024 merupakan tertinggi sejak 2015. Sebelumnya di kuartal I-2014 sempat tumbuh 5,12 persen," kata Amalia.
Amalia mengumumkan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun ini menunjukkan pertumbuhan yang cukup solid sebesar 5,11 persen, namun terkontraksi sebesar 0,83 persen jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (quarter to quarter/q-to-q).
Dari segi besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku tercatat sebesar Rp5.288,3 triliun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan mencapai Rp3.112,9 triliun.
Secara sektoral, lanjutnya, penyumbang utama ekonomi kuartal I-2024 dari sisi produksi berasal dari industri pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi, serta pertambangan dan penggalian. Kelima sektor tersebut menyumbang pertumbuhan ekonomi secara positif dengan total kontribusi mencapai 63,61 persen terhadap PDB.
Industri pengolahan tercatat sebagai sumber pertumbuhan terbesar sebesar 0,86 persen, diikuti oleh konstruksi (0,73 persen), pertambangan dan penggalian (0,68 persen), serta perdagangan (0,6 persen).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News