Presiden IDB Bandar bin Muhammad Hamzah Hajjar menyebutkan, hingga 2016, pembiayaan yang diberikan IDB pada Indonesia mencapai USD7 miliar dengan besaran pada tahun lalu yang dialokasikan sebesar USD1,5 miliar.
Baca: Ini Daftar Proyek yang Dikerjakan Indonesia
Jika dirinci, dana sebesar USD7 miliar terdiri dari USD5,5 miliar untuk strategi kemitraan negara anggota IDB (MCPS) periode 2011-2014 dan sebagian MCPS 2016-2020 yang sudah tersalurkan di 2016. Untuk MCPS 2016-2020 besaran target pembiayaan yang bakal disalurkan yakni USD5,2 miliar dengan sebanyak 30 persennya untuk infrastruktur.
"MCPS kedua USD5,2 miliar untuk lima tahun yang mana USD1,5 miliar sudah di terima tahun lalu," kata Hajjar di sela-sela acara 3rd IDB Sovereign Investment Forum yang digelar di Nusa Dua, Bali, Selasa 11 April 2017.
Dari target USD5,2 miliar, tahun ini ada sebesar USD1 miliar yang rencananya akan diberikan melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Hal tersebut ditandai dengan adanya penandatangan nota kesepahaman antara IDB dengan SMI sebesar USD1 miliar.
Baca: Presiden IDB: Dunia Butuh USD3 Triliun per Tahun
Lebih jauh, Hajjar menambahkan, sejak didirikan hingga akhir 2016, IDB telah mendanai pembangunan sebesar USD127,3 miliar di mana 53,3 persennya dialokasikan untuk sektor infrastruktur, 10,7 persen untuk sektor pertanian dan 9,3 persen untuk kesehatan dan pendidikan.
Selain itu, IDB juga telah membiayai sejumlah proyek dengan menggunakan model public private partnership (PPP) dengan sekitar USD3,4 miliar selama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News