Nilai aset safe haven akan tetap stabil sekalipun harga barang-barang pokok maupun aset berharga lainnya terpengaruh faktor politik, ekonomi, sosial, dan geografi pasar global.
Aset safe haven menjadi pilihan tepat bagi mereka yang ingin berinvestasi untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang.
Berikut hal yang termasuk aset safe haven, dirangkum Medcom.id:
Emas
Logam mulia ini dapat menjadi aset investasi yang aman ketika terjadi ketidakstabilan pasar ekonomi global. Nilai yang cenderung naik setiap tahunnya dan tetap stabil sekalipun resesi maupun inflasi.
Dibutuhkan pertimbangan dalam memilih aset untuk investasi emas. Agar mendapat keuntungan lebih, pilihlah emas batangan dengan kadar kemurnian 99,99 persen atau setara dengan 24 karat.
Pasalnya, emas batangan murni dihargai lebih tinggi dibandingkan emas perhiasan yang sudah tercampur dengan logam mulia lainnya, seperti perak, tembaga, dan lainnya.
| Baca juga: Seberapa Untung Investasi Crypto? Intip Cara Mainnya Disini |
Surat Berharga Negara (SBN)
SBN sebagai obligasi yang diterbitkan pemerintah Indonesia yang ditujukan untuk kebutuhan pembangunan negara yang dibagi menjadi dua yaitu: konvensional (Obligasi Negara Ritel dan Saving Bond Ritel) dan syariah (Sukuk Ritel dan Sukuk Tabungan). Investasi ini memiliki risiko rendah, cocok dalam jangka panjang.
Mata uang asing
Mata uang asing termasuk aset investasi volatile sehingga ketika nilainya tinggi, maka nilai tukar ke rupiah menjadi besar. Contohnya dolar Amerika Serikat (USD), yen (JPY), dan franc (CHF).
US treasury
US treasury adalah obligasi yang dikeluarkan Kementerian Keuangan Amerika Serikat. Terdapat tiga macam US treasury yang bisa dijadikan sebagai safe haven, yaitu T-Bills, T-Bonds, dan T-Notes.
Adapun periode investasi setiap obligasi tersebut akan berbeda antara satu dan lainnya. Ketika jatuh tempo, pemerintah Amerika Serikat akan melunasi tagihan obligasi yang sudah ditentukan.
Kelebihan aset safe haven:
1. Risiko rendah
Kebanyakan aset yang dianggap memiliki risiko rendah yaitu safe haven. Hal ini membuat tidak mudahnya nilai aset saat kenaikan ataupun penurunan harga investasi.
2. Pendapatan pasif
Tidak usah hirau pendapatan untuk masa tua, safe haven memberikan pendapatan pasif tanpa harus bekerja di masa tuamu. Safe haven berperan sebagai penghasilan tambahan yang mengamankan kondisi finansial saat terjadi ketidakpastian kondisi ekonomi.
3. Nilai aset stabil
Safe haven tergolong dalam aset dengan nilai yang stabil skalipun di tengah resesi dan inflasi. Salah satunya adalah emas, nilai cenderung naik turun tiap tahun dan tetap stabil ketika krisis ekonomi.
4. Diversifikasi investasi
Melakukan dana sebagai aset investasi (diversifikasi investasi), apalagi kategori safe haven bisa menyelamatkan kerugian besar apabila penurunan nilai drastis aset investasi dalam ekonomi tidak stabil.
| Baca juga: Cara Investasi Emas Agar Untung, Gampang Banget! |
Kekurangan aset safe haven
1. Jumlah return kecil
Berbanding dengan semakin tinggi risiko saat investasi, hasil yang didapatkan akan lebih besar. Safe haven memang berisiko rendah berbanding lurus dengan return yang kecil. Jumlah hasil dari safe haven di situasi normal bernilai rendah.
2. Beberapa produk rentan risiko inflasi
Apabila terjadi kondisi pasar menurun, hal ini memengaruhi daya permintaan konsumen. Akibatnya uang yang didapatkan bisa saja rendah saat berinvestasi.
Jangan ragu berinvestasi bentuk safe haven untuk masa tua ataupun terjadinya badai puting beliung pada kondisi ekonomi global.
Di sisi lain, aset safe haven juga bentuk investasi yang cukup menjanjikan dalam perekonomian yang lemas. (Tamara Sanny)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id