"Penyumbang utama peningkatan ekspor secara bulanan dan tahunan adalah ekspor industri pengolahan," kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah dalam konferensi pers perkembangan ekspor dan impor Mei 2024 di Jakarta, Rabu, 19 Juni 2024.
Ia menjelaskan, 10 golongan industri manufaktur penyumbang ekspor terbesar antara lain yakni bahan bakar mineral dengan nilai sebanyak USD3,3 miliar; besi dan baja USD2,1 miliar; mesin dan perlengkapan elektrik USD1,2 miliar; serta bijih logam, terak, dan abu yang menyumbang sebanyak USD1,03 miliar.
Selanjutnya logam mulia dan perhiasan/permata USD962 juta; kendaraan dan bagiannya sebanyak USD926 juta; nikel dan turunannya USD849,6 juta; ekspor alas kaki USD617 juta; serta berbagai produk kimia sebanyak USD558,5 juta.
Baca juga: Pentingnya Pelindungan Indikasi Geografis dalam Mendukung Perekonomian dan Ekspor di Indonesia |
Sumbang penjualan ekspor terbesar
Selain menjadi penyumbang terbesar ekspor Mei 2024, menurut Habibullah, seluruh komoditas tersebut turut berkontribusi besar dalam penjualan ekspor secara kumulatif sejak Januari-Mei 2024 yakni sebanyak 64,34 persen dari total ekspor periode itu yang mencapai USD104,2 miliar.
Ia mengatakan untuk negara tujuan utama ekspor nonmigas yakni Tiongkok dengan nilai ekspor sebanyak USD4,73 miliar atau 22,63 persen, Amerika Serikat USD2,18 miliar atau 10,45 persen, serta India dengan nilai ekspor USD1,95 miliar atau 9,31 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id