Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. FOTO: Kemenkeu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. FOTO: Kemenkeu.

Indonesia Perkuat Investasi agar Aset Negara Produktif

M Ilham Ramadhan • 21 Desember 2022 13:01
Jakarta: Indonesia berupaya memperkuat perekonomian domestik untuk menekan dampak negatif dari pelemahan ekonomi dunia. Salah satu komponen yang akan dijaga dan diperkuat ialah investasi.
 
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, untuk bisa mencapai ketahanan ekonomi di tahun depan, Indonesia mesti bisa menumbuhkan investasi ke level enam persen hingga tujuh persen.
 
"Karena suku bunga sekarang cenderung meningkat secara global tentu akan mempengaruhi appetite dan risiko dari investasi, kita harus kerja ekstra keras untuk menjaga investasi kita tumbuh di atas enam persen bahkan mencapai di atas tujuh persen," ujar Sri Mulyani dalam seminar Outlook Perekonomian Indonesia 2023, Rabu, 21 Desember 2022.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk memperkuat investasi tersebut ialah melalui optimalisasi aset-aset negara. Karenanya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah saat ini mengarah pada hilirisasi agar investasi masuk dan aset-aset negara dapat menjadi produktif.
 
Baca juga: Presiden Omeli Swasta dan BUMN Gara-gara Banyak Aset Dibiarkan Tidur

 
Pasalnya, saat ini banyak aset negara yang pasif, alias tidak memberikan kemanfaatan signifikan bagi perekonomian. Sejumlah aset terkait pertambangan, misalnya, banyak yang bergerak lambat lantaran penanam modal yang memanfaatkan aset itu tidak mampu melakukan optimalisasi.
 
"Aset-aset kita yang tidak produktif itu karena (sudah) diberikan lisensi tapi tidak dilakukan (oleh investor), itu artinya tidak ada capital flow yang kemudian mengerjakan aset-aset yang sangat penting tersebut, entah kehutanan entah pertambangan," kata Sri Mulyani.
 
Sebelumnya, di kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo menekankan mengenai pentingnya agar aset-aset negara dapat menjadi produktif dan memberikan manfaat signifikan bagi perekonomian dalam negeri. Bahkan, Kepala Negara menyampaikan sejumlah perizinan di bidang kehutanan maupun pertambangan telah dicabut lantaran tidak bekerja secara optimal.
 
"Jadi Presiden make sure bahwa hal seperti ini tidak terjadi, aset dan capital inflow menjadi hal yang tidak hanya menjadi angka statistik," pungkas Sri Mulyani.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan