Jakarta: Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Arif Budimanta mengatakan prospek ekonomi Indonesia 2021 akan lebih baik dibandingkan 2020, meskipun pandemi covid-19 masih terjadi.
"Faktor penanganan kesehatan yang lebih siap, vaksin yang sudah mulai diberikan, serta kembali bergeraknya konsumsi rumah tangga akan menjadi hal paling membedakan pada 2021 ini," kata Arif, dalam keterangan resminya, Jumat, 5 Februari 2021.
Dia menuturkan pemerintah sepanjang 2021 ini tetap menyediakan anggaran penanganan covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang jumlahnya cukup besar. Angkanya direncanakan sebesar Rp619,83 triliun atau sekitar 3,5 persen dari PDB nasional.
"Itu artinya, pemerintah terus mendorong agar ekonomi kita pulih dalam waktu yang cepat baik dari sisi supply maupun demand," tambah dia.
Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini menyebutkan ekonomi Indonesia kuartal IV-2020 terkontraksi -2,19 (yoy). Hal tersebut sudah sesuai dengan yang diperkirakan dan menunjukkan perbaikan dibandingkan kuartal III-2020 (yoy) -3,49 persen dan kuartal II-2020 (yoy) -5,32 persen.
"Kontraksi itu adalah dampak pandemi yang begitu besar menghantam perekonomian domestik dari sisi konsumsi dan investasi. Pandemi juga menggoyahkan perekonomian global yang berimbas pada turunnya kegiatan perdagangan internasional," jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, dampak pandemi juga terasa di kuartal IV-2020, ketika agenda tahunan seperti Natal dan Tahun Baru tidak cukup kuat menggerakkan ekonomi seperti tahun-tahun sebelumnya.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan