"Seperti Kawasan Industri (KI), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB), serta Kawasan Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) dengan prioritas pengembangan di luar Jawa," ungkap Susiwijono dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 22 September 2023.
Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga terus melakukan percepatan program Proyek Strategis Nasional (PSN) melalui percepatan pembangunan infrastruktur kewilayahan guna mendukung pengembangan industri.
Menurut Susiwijono, pembangunan Kawasan Industri akan diarahkan untuk mengembangkan sumber pertumbuhan ekonomi dan mendorong ekonomi yang inklusif di daerah.
"Menciptakan lapangan kerja dan nilai tambah, serta meningkatkan daya saing industri di daerah, terutama untuk meningkatkan ekspor dan substitusi impor," tegas dia.
Baca juga: Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Kuartal III Masih di Atas 5% |
Ekonomi Indonesia tumbuh solid
Adapun, ekonomi Indonesia tumbuh mencapai 5,17 persen (yoy) di kuartal kedua 2023. Susiwijono mengklaim, Indonesia tetap mampu menjaga pertumbuhan ekonomi di atas lima persen selama tujuh kuartal berturut-turut.
Dia bilang, fundamental ekonomi Indonesia yang solid didukung salah satunya oleh Purchasing Managers' Index (PMI) Indonesia yang mencapai 53,9 di Agustus 2023 dan terus berada di level ekspansif selama 24 bulan berturut-turut.
Angka PMI Indonesia yang terus ekspansif dan cenderung meningkat, memberikan prospek positif bagi kinerja industri pengolahan ke depan. Dari sisi PDB menurut lapangan usaha, industri pengolahan mempunyai kontribusi terbesar yaitu 18,25 persen terhadap PDB dan mampu tumbuh sebesar 4,88 persen pada kuartal kedua 2023.
"Mengenai PMI global yang akan melambat, tapi Indonesia luar biasa bisa mencapai 53,9 pada saat peers kita, pesaing kita kontraksi," tutur dia.
Berdasarkan OECD Economic Outlook, Interim Report 19 September 2023, pertumbuhan PDB dunia diproyeksikan terjadi perlambatan yakni 3,0 persen di 2023 dan 2,74 persen di 2024. Sementara itu, pertumbuhan PDB Indonesia sendiri diproyeksikan mengalami perbaikan yakni 4,9 persen di 2023 dan 5,2 persen di 2024.
Lebih jauh, World Bank kembali mengklasifikasikan Indonesia menjadi upper middle income country. Berbagai lembaga pemeringkat investasi juga mempertahankan status investment grade bagi Indonesia dengan dukungan kinerja ekonomi yang kuat, reformasi kebijakan struktural, penurunan tekanan inflasi, dan defisit fiskal yang kembali di bawah tiga persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News