Ilustrasi. Foto: dok Kemenkeu.
Ilustrasi. Foto: dok Kemenkeu.

Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Kuartal III Masih di Atas 5%

Husen Miftahudin • 21 September 2023 18:32
Jakarta: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian Indonesia masih cukup solid dan terkendali, meskipun dihadapkan pada guncangan dan pelemahan global.
 
Di tengah fluktuasi perekonomian dunia, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal tiga diperkirakan tetap tumbuh positif didukung oleh inflasi yang terkendali, surplusnya neraca perdagangan, serta membaiknya daya beli masyarakat.
 
"Kita perkirakan untuk kuartal tiga pertumbuhan ekonomi kita tetap di atas 5 persen. Kinerja APBN juga masih cukup solid dan kuat," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita secara daring, dikutip Kamis, 21 September 2023.

Bendahara Negara itu menjelaskan, hingga Agustus 2023 Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia terus menguat dan berada di zona ekspansif di level 53,9 lebih baik dibandingkan Negara Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa. Capaian tersebut meningkat dibandingkan Juni 2023 yang berada pada level 52,5.
 
"Indonesia yang masih bertahan PMI ekspansinya juga menunjukkan suatu aktivitas yang menguat pada level 53,9," kata Sri Mulyani.
 

Neraca perdagangan surplus 40 bulan beruntun


Di samping itu, neraca perdagangan juga melanjutkan surplus selama 40 bulan berturut-turut meskipun ekspor dan impor masih mengalami tren penurunan. Ekspor Agustus 2023 tercatat USD22 miliar atau terkontraksi 21,2 persen (/yoy). Sementara impor Agustus 2023 tercatat USD18,88 miliar atau turun 14,8 persen (yoy).
 
"Surplus neraca perdagangan Agustus adalah sebesar USD3,12 miliar. Akumulasi surplus neraca perdagangan dari bulan Januari hingga Agustus adalah sebesar USD24,34 miliar," terang dia.
 
Angka ini, diakui Sri Mulyani, mengalami penurunan cukup tajam dibandingkan akumulasi surplus neraca perdagangan Januari-Agustus tahun lalu yang levelnya berada di USD34,89 miliar atau dalam hal ini turun USD10,5 miliar.
 
"Ini yang harus kita waspadai karena tentu ketahanan dari sisi eksternal akan sangat menentukan stabilitas dari perekonomian kita di dalam jangka pendek dan menengah," tegas Menkeu.
 
Di sisi lain, laju inflasi domestik terkendali didukung inflasi pangan yang stabil. Inflasi Agustus tercatat minus 0,02 persen (month to month/mtm), 1,43 persen (year to date/ytd), atau 3,3 persen (yoy).
 
"Inflasi kita menunjukkan level yang cukup baik yaitu di 3,3 persen. Dibandingkan negara-negara Asia maupun G20, inflasi Indonesia relatif dalam situasi yang moderat rendah. Namun kita tetap harus waspada karena harga volatile food menunjukkan adanya kenaikan yang cukup tajam pada Agustus ini, yaitu kontribusinya di 2,4 persen," beber Sri Mulyani.
 
Baca juga: Investasi Ini Beri Dampak Signifikan ke Ekonomi Daerah
 

Ekonomi domestik resilien


Sementara itu, aktivitas ekonomi domestik Indonesia masih menunjukkan adanya resiliensi dan pemulihan yang cukup bertahan. Optimisme masyarakat cukup tinggi pada level 125,25.
 
Konsumsi stabil ditunjukkan dari Mandiri Spending Index yang menguat di angka 33,7. Penjualan riil juga tumbuh positif sebesar 1,3 persen (yoy).
 
Pemerintah, ucap Sri Mulyani, memastikan kehadiran dan peran APBN untuk melindungi kesejahteraan masyarakat dan menjaga stabilitas ekonomi dalam menghadapi dinamika ekonomi.
 
APBN sebagai motor penggerak sekaligus alat pengaman diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi, melindungi dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
 
Dia menekankan, APBN yang sehat dan kuat bisa melindungi masyarakat dan menjaga momentum ekonomi untuk tetap tumbuh dan pulih. Namun tetap perlu waspada karena kondisi global perlu diwaspadai yang tentu secara perlahan dan pasti akan memberikan imbas kepada APBN maupun perekonomian nasional.
 
"Maka, kita harus terus menjaga kesehatan APBN dan ekonomi kita dengan terus melakukan kalibrasi terhadap pergerakan ekonomi dan dinamika global," tutup Menkeu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan