"Peningkatan ekspor Agustus 2023 dibanding Juli 2023 disebabkan oleh meningkatnya ekspor nonmigas sebesar 5,35 persen, dari USD19,63 miliar menjadi USD20,68 miliar. Demikian juga ekspor migas naik 7,50 persen, yaitu dari USD1,22 miliar menjadi USD1,31," ujar Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam acara Rilis Berita Statistik di Jakarta, dilansir Antara, Jumat, 15 September 2023.
Peningkatan ekspor migas disebabkan oleh meningkatnya ekspor hasil minyak 40,25 persen menjadi USD509,1 juta. Sementara ekspor minyak mentah turun 35,09 persen menjadi USD72 juta dan ekspor gas turun 2,02 persen menjadi USD737,7 juta.
Baca juga: Neraca Perdagangan RI Surplus USD3,12 Miliar, 40 Bulan Berturut-turut! |
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari-Agustus 2023 mencapai USD171,52 miliar atau turun 11,85 persen dibanding periode yang sama pada 2022. Sementara ekspor nonmigas mencapai USD161,13 miliar atau turun 12,27 persen.
Peningkatan ekspor terbesar nonmigas Agustus 2023 terhadap Juli 2023 terjadi pada komoditas bijih logam, terak, dan abu sebesar USD790,8 juta (223,50 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bahan bakar mineral sebesar USD265,6 juta (8,42 persen).
Berdasarkan sektor
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan pada Januari-Agustus 2023 turun 11,08 persen dibanding periode yang sama tahun 2022. Demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan turun 8,14 persen dan ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 16,58 persen."Ekspor non migas Agustus 2023 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu USD5,38 miliar, disusul Amerika Serikat USD2,13 miliar dan India USD1,84 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 45,20 persen," kata Amalia.
Amalia menyebut komoditas utama yang diekspor ke Tiongkok pada periode tersebut adalah besi/baja, lignit, dan batu bara.
Lebih lanjut, ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa yang terdiri dari 27 negara, masing-masing menyumbang USD3,82 miliar dan USD1,26 miliar.
Berdasarkan provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari-Agustus 2023 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD24,58 miliar atau 14,33 persen, diikuti Kalimantan Timur USD19,25 miliar atau 11,23 persen dan Jawa Timur USD14,36 miliar atau 8,37 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News