Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti. Foto: dok BPS.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti. Foto: dok BPS.

Neraca Perdagangan RI Surplus USD3,12 Miliar, 40 Bulan Berturut-turut!

Antara • 15 September 2023 11:14
Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2023 mengalami surplus sebesar USD3,12 miliar.
 
"Dengan demikian neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 40 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," ujar Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam acara Rilis Berita Statistik di Jakarta, Jumat, 15 September 2023.
 
Amalia menjelaskan nilai surplus Agustus 2023 kembali meningkat dan lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar USD1,31 miliar, namun lebih rendah dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu.

Surplus neraca perdagangan pada Agustus 2023 lebih ditopang pada surplus nonmigas yang tercatat sebesar USD4,47 miliar dan komoditas penyumbang surplus utamanya adalah lemak dan minyak hewani nabati, bahan bakar mineral serta besi dan baja.
 
Lebih lanjut, surplus neraca perdagangan nonmigas Agustus 2023 ini lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yakni sebesar USD3,22 miliar. Namun, bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya masih lebih rendah.
 
"Pada saat yang sama, neraca perdagangan migas Agustus 2023 tercatat defisit USD1,34 miliar. Dengan komoditas penyumbang defisit adalah minyak mentah dan hasil minyak," kata Amalia.
 
Defisit neraca perdagangan migas Agustus 2023 ini, lebih rendah dari bulan lalu yakni sekitar USD1,91 dan juga lebih rendah dari bulan yang sama tahun lalu.
 
Baca juga: Pendidikan Vokasi Kurangi Gap Pengangguran Lulusan SMA
 

Januari-Agustus surplus USD24,34 miliar


Secara kumulatif Januari hingga Agustus 2023, total surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai USD24,34 miliar atau lebih rendah USD10,55 miliar dibandingkan dengan periode Januari-Agustus pada tahun sebelumnya.
 
Pada Agustus 2023, Indonesia mengalami surplus perdagangan dengan beberapa negara dan tiga terbesar di antaranya adalah India USD1,42 miliar, Amerika Serikat USD1,27 miliar, dan Filipina USD0,83 miliar.
 
Surplus terbesar dengan India didorong dengan lemak dan minyak nabati, bahan bakar mineral, biji logam, terak dan emas.
 
Amalia mengatakan Indonesia juga mengalami beberapa defisit perdagangan dengan beberapa negara dan defisit terdalam di antaranya dengan Australia USD0,61 miliar, Brasil USD0,47 miliar, dan Thailand USD0,28 miliar.
 
Defisit terdalam dengan Australia didorong dengan tiga komoditas yaitu serealia, bahan bakar mineral, serta gula dan kembang gula.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan