baca juga: Gawat, Indonesia Bakal Kekurangan Lapangan Kerja |
Melalui anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk (Delta Dunia Group), PT BISA Ruang Nuswantara (BIRU), perseroan mencapai tujuan tersebut sebagai wujud nyata dari komitmennya terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola (environment, social, and governance atau ESG).
BIRU menghadirkan dua program andalan, yakni BISA Ruang Vokasi (BRV) dan Karya BISA (KRB) sebagai platform pembelajaran berbasis industri untuk mempercepat sinergi antara sektor pendidikan dan industri.
Program BISA Ruang Vokasi (BRV) didasarkan pada konsep teaching factory yang menggabungkan proses pembelajaran berbasis industri ke dalam kurikulum pendidikan. Program ini dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan keterampilan dasar pekerja masa depan di lapangan.
Sementara, Program Karya BISA (KRB) mengedepankan kerja sama antara sektor industri, pendidikan dan UKM, dalam mengelola proses daur ulang limbah industri untuk menghasilkan produk ramah lingkungan guna memenuhi kebutuhan operasional industri.
Direktur Utama BIRU Kristiyanto Widiyawan mengatakan pertama kali diperkenalkan pada 2018, program BISA Ruang Vokasi fokus mendukung pendidikan berbasis industri untuk meningkatkan jumlah lulusan vokasi di bidang mekanikal dan engineering, dan telah berhasil mendukung kebutuhan tenaga kerja di industri energi dan pertambangan.
"Meski begitu, kami menyadari perlunya untuk menjangkau ke sektor-sektor lain yang juga membutuhkan tenaga kerja vokasi terampil. Karena itu, mulai tahun ini, kami memperluas jangkauan, dimulai dengan menggarap sektor pariwisata dan perhotelan. Kedepannya, kami akan mengaplikasikan solusi BRV ke sektor-sektor lain, seperti manufaktur dan perkebunan.” jelas dia dalam keterangan tertulis, Selasa, 12 September 2023.
Menurut Kristiyanto, hal yang membedakan BRV dari solusi vokasi lainnya adalah BRV bekerja sama dengan industri.
“Artinya, BRV memberikan kesempatan bagi siswa untuk magang di perusahaan dan mendapatkan sertifikasi nasional yang dapat berkembang menjadi sertifikasi internasional. Selain memberikan keuntungan bagi perusahaan, BRV juga memberikan dampak sosial yang positif, khususnya mengurangi pengangguran vokasi,” papar dia.
Sektor hospitality yang di antaranya meliputi pariwisata, perhotelan, dan kapal pesiar merupakan bagian dari industri hospitality yang paling banyak membuka peluang bagi lulusan vokasi.
Potensi bangkitnya industri hospitality Indonesia pascapandemi berdampak pada meningkatnya kebutuhan SDM secara bertahap. Tenaga kerja vokasi yang unggul sangat dibutuhkan dalam membangun kembali industri pariwisata Indonesia.
Direktur Delta Dunia Group dan Komisaris BIRU Dian Andyasuri mengatakan Delta Dunia Group merupakan salah satu perusahaan holding energi terkemuka di Indonesia sekaligus induk dari beberapa anak perusahaan, diantaranya PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), BUMA Australia, PT Bukit Technology Digital, dan BIRU. Dia menjelaskan BIRU sebagai entitas sosial inovatif yang didedikasikan untuk pendidikan kejuruan dan pengelolaan daur ulang limbah.
"Ini sekaligus merupakan bukti komitmen teguh kami terhadap prinsip-prinsip ESG.” tegas dia.
Kehadiran BIRU diharapkan dapat mendorong pendidikan berkelanjutan dengan konsep link and match untuk menghubungkan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dengan dunia pendidikan, sekaligus mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, serta lapangan kerja dan pekerjaan yang layak bagi semua.
Solusi dan ekosistem yang dihadirkan oleh BIRU melalui BRV adalah yang pertama di Indonesia untuk mengakselerasi peningkatan SDM vokasi berkelas dunia. Program ini bekerja sama dengan industri dan diperkuat dengan pemanfaatan aplikasi digital dan teknologi Virtual Reality (VR) yang dapat diakses oleh para siswa se-Indonesia.
Link and match dengan pelaku industri
Perwakilan dari Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI Sitti Utami Haryanti menyatakan salah satu penyebab masih rendahnya penyerapan tenaga kerja terdidik adalah belum adanya link and match atau keselarasan antara sektor pendidikan vokasi dengan dunia industri.Padahal, lulusan vokasi diharapkan memiliki keterampilan dan kesiapan untuk terjun langsung ke dunia kerja sesuai dengan kebutuhan industri. Untuk mendorong tercapainya keselarasan itu, perlu ada kolaborasi dari berbagai pihak.
Peresmian BIRU mulai memperluas jangkauannya ke sektor lain di luar pertambangan dan energi melalui penandatanganan kerja sama dengan dua mitra baru pelaku industri hospitality, yaitu PT Pangansari Utama Food Resources dan Hotel Indah Palace, serta dua lembaga pendidikan vokasi hospitality MedWist dan SMKN 3 Sukoharjo.
Program sekolah vokasi di bidang hospitality yang dijalankan oleh BRV bekerja sama dengan mitra sekolah kejuruan dan perguruan tinggi. Diharapkan, tahun depan sudah ada lulusan-lulusan bidang hospitality BRV yang terekrut di perusahaan-perusahaan pariwisata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id