“Optimisme itu seiring fundamental Indonesia yang masih solid, dengan data-data ekonomi yang menunjukkan stabilitas dan pertumbuhan,” ujar Airlangga dalam Konferensi Pers Stabilitas Pasar Modal Indonesia di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin dikutip dari Antara pada Selasa, 2 September 2025.
Ekonomi Indonesia tetap tumbuh resilien
Airlangga menegaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap tangguh. Pada kuartal II-2025, ekonomi tercatat tumbuh 5,12 persen year on year (yoy).Selain itu, PMI Manufaktur juga mengalami perbaikan signifikan. Pada Agustus 2025, indeks manufaktur naik ke level 51,5, setelah sebelumnya berada di bawah 50 pada periode Mei-Juli. Peningkatan ini didorong oleh ekspansi output dan meningkatnya permintaan baru.
Baca juga: Dunia Usaha Harap Demo Bisa Diakhiri dengan Damai Karena Berdampak ke Ekonomi |
Pasar modal dan rupiah terjaga
Sepanjang pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat momentum positif bahkan sempat menyentuh All Time High (ATH) di level 8.000.“Penurunan IHSG hanya terjadi saat demo besar hari Jumat, 29 Agustus 2025. Untuk itu pemerintah yakin optimisme ini masih ada di tengah tengah kita dan harus kita jaga,” jelas Airlangga.
Sementara itu, inflasi domestik terjaga di level 2,37 persen pada Juli 2025, dan rupiah tetap stabil di sekitar Rp16.490 per dolar AS. Pemerintah juga optimistis inflasi Agustus 2025 masih akan terkendali.
Konsumsi dan investasi tetap kuat
Airlangga menambahkan, konsumsi domestik tetap menjadi motor penggerak ekonomi, didukung peningkatan mobilitas masyarakat, pertumbuhan belanja ritel, serta stimulus daya beli.Tak hanya konsumsi, investasi juga menunjukkan tren positif. Impor barang modal tercatat tumbuh kuat sebesar 32,5 persen yoy pada kuartal II-2025. Sementara itu, industri pengolahan tumbuh 5,08 persen yoy pada periode yang sama.
“Menunjukkan aktivitas pembangunan pabrik dan fasilitas produksi baru, artinya ada potensi ekspansi pada kuartal III-2025, dan tingginya perputaran uang dan transaksi keuangan di berbagai provinsi menunjukkan masih tingginya aktivitas ekonomi secara spasial,” jelas Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News