Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia sekaligus Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga DPN Apindo, Sarman Simanjorang, menegaskan aksi yang berlarut-larut berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi dan iklim investasi nasional.
“Pengusaha berharap agar aksi unjuk rasa ini dapat diakhiri secara persuasif, damai, dan penuh semangat persatuan dan kesatuan,” ujar Sarman dalam keterangan yang diterima Medcom.id, Selasa, 2 Agustus 2025.
Aktivitas ekonomi mulai terganggu
Sarman mengungkapkan, jika masyarakat takut keluar rumah akibat unjuk rasa, otomatis sejumlah sektor usaha ikut terganggu. Mulai dari transportasi, perdagangan, kuliner, mal/pusat perbelanjaan, hotel, restoran, hingga logistik.“Jika unjuk rasa semakin tidak kondusif, tentu akan merugikan perekonomian kita dan semakin menekan target pertumbuhan ekonomi nasional,” jelasnya.
Baca juga: Kerugian Negara Capai Rp55 M Imbas Demo Anarkis, Ini Rinciannya |
Dampak psikologis bagi investor dan pasar keuangan
Tak hanya berdampak pada pelaku usaha di dalam negeri, aksi unjuk rasa ini juga menjadi sorotan media internasional. Hal tersebut bisa memengaruhi kepercayaan investor terhadap stabilitas Indonesia.“Ketidakondisifan ini akan mengganggu pasar keuangan kita, seperti transaksi IHSG yang pagi ini dibuka melemah, tekanan terhadap nilai tukar rupiah, hingga turis asing yang membatalkan kunjungan ke Indonesia,” jelas Sarman.
Ajakan untuk menjaga persatuan dan dialog damai
Dunia usaha mendorong agar pemerintah mengambil langkah persuasif demi mengakhiri unjuk rasa. Selain itu, Sarman juga mengajak semua elemen masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan tidak merusak fasilitas umum."Sebagai contoh pengrusakan fasilitas umum trans Jakarta,sangat disayangkan karena fasilitas itu dipergunakan jutaan warga Jabodetabek, ini menjadi pembelajaran bagi kita semua agar tidak terulang lagi. Mari kita akhiri semua ini dengan damai," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mendukung ajakan Presiden Prabowo Subianto agar DPR dan para menteri lebih responsif dalam menampung aspirasi masyarakat. Dialog damai dinilai sebagai jalan terbaik agar pembangunan ekonomi tetap berjalan demi kesejahteraan bersama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News