Managing Director of Kantar Indonesia Venu Madhav mengungkapkan, gemarnya masyarakat Indonesia terhadap belanja didukung oleh kondisi ekonomi makro pada awal 2024 yang menunjukkan resiliensi dengan pertumbuhan PDB yang positif sekitar lima persen.
"Besarnya perbelanjaan ini masih dipengaruhi oleh kenaikan harga dan juga masyarakat yang lebih percaya diri untuk berbelanja lebih banyak setelah arus inflasi di tahun-tahun sebelumnya," ungkap Venu Madhav, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 29 Juni 2024.
Menurut dia, kebiasaan berbelanja yang baru ini mempengaruhi konsumen dalam hal memilih brand yang dibeli. "Kondisi ini tentunya memberikan tantangan tersendiri bagi pelaku industri fast moving consumer good (FMCG) untuk dapat tetap dipilih konsumen," tutur dia.
Lebih lanjut Venu Madhav menyampaikan Kantar Indonesia Divisi Worldpanel baru saja merilis laporan terbaru Brand Footprint Indonesia 2024. Brand Footprint adalah studi tahunan yang dilakukan oleh Kantar untuk mengukur merek yang paling dipilih oleh konsumen.
Laporan ini mencakup lebih dari 550 merek di lima sektor FMCG, yaitu makanan, minuman, produk susu, perawatan rumah, dan perawatan tubuh.
Studi Brand Footprint Indonesia pada 2024 mencakup 97 persen rumah tangga di berbagai kota besar dan kecil di seluruh wilayah urban dan rural Indonesia, dari keseluruhan populasi rumah tangga sebanyak 70 juta.
Beberapa fakta menarik dari studi Brand Footprint tahun ini yakni produk FMCG masih menjadi prioritas dalam perbelanjaan masyarakat Indonesia dari semua kalangan ekonomi dan demografi. Hal ini merupakan peluang bagi para pelaku industri FMCG untuk menjadi bagian dari prioritas masyarakat ketika berbelanja.
Berikutnya adalah sepuluh brand yang menempati peringkat teratas di studi Brand Footprint, setidaknya dibeli oleh 60 persen masyarakat Indonesia atau setara dengan 42 juta rumah tangga.
"Selain dibeli oleh 60 persen masyarakat, kesamaan lainnya adalah 10 brand peringkat teratas dibeli sebanyak 14 kali atau lebih dalam satu tahun," jelas Venu Madhav.
Baca juga: Aktivitas Belanja Offline Naik Dua Kali Lipat Setelah Pandemi Covid-19 Usai |
Indomie jadi brand kegemaran masyarakat Indonesia
Senior Marketing Manager Kantar Indonesia Worldpanel Division Corina Fajriyani menjelaskan lebih lanjut dalam studi tahunan Brand Footprint, Kantar menggunakan metode yang disebut Consumer Reach Point (CRP) untuk mengukur sejauh mana suatu merek dapat menjangkau konsumen.
CRP adalah matriks yang menggabungkan tingkat penetrasi, yaitu jumlah rumah tangga yang membeli merek tersebut, dengan frekuensi pembelian oleh konsumen. "Dengan kata lain, nilai CRP memberikan gambaran tentang seberapa kuat hubungan antara merek tersebut dengan konsumennya," jelas dia.
Di edisi tahun ini, Indomie tetap mempertahankan posisi teratas dari the Most Chosen FMCG Brand di Indonesia. Posisi berikutnya di peringkat 2 hingga 8 juga diduduki brand yang sama seperti tahun sebelumnya, yaitu SoKlin, Mie Sedaap, Royco, Roma, Kapal Api, Indofood, dan Nabati.
"Menariknya, tujuh dari sepuluh peringkat teratas merupakan brand makanan. Satu-satunya produk minuman di kalangan 10 peringkat teratas adalah produk kopi, di mana sebanyak 65 persen rumah tangga Indonesia mengonsumsi kopi setidaknya 20 kali dalam setahun," ungkap Corina.
"Hal ini menunjukkan rumah tangga di Indonesia lebih memilih kopi dibandingkan produk minuman lainnya seperti teh atau sirup," jelas Corina menambahkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News