Ilustrasi Belanja Offline. Foto: MI.
Ilustrasi Belanja Offline. Foto: MI.

Aktivitas Belanja Offline Naik Dua Kali Lipat Setelah Pandemi Covid-19 Usai

Arif Wicaksono • 21 April 2024 09:02
Jakarta: Setelah pandemi Covid-19 selesai  kebiasaan masyarakat untuk berbelanja offline bangkit dan kenaikanya melampaui transaksi belanja online. Konsumen Indonesia tetap tidak meninggalkan kebiasaan belanja offline.
 
baca juga: Tips Berbelanja Cerdas saat PPN Naik 12%

Berbeda dari persentase aktivitas belanja online yang mengalami sedikit penurunan, konsumen yang lebih memilih aktivitas belanja offline mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat setelah masa pandemi berakhir. Hal ini menunjukkan meskipun tren belanja online cukup populer, konsumen Indonesia juga masih tetap gemar berbelanja offline.
 
Hal ini sebagaiman dalam riset Populix yang berusaha menggali lebih lanjut pola belanja konsumen di Indonesia melalui laporan bertajuk “Preferensi Konsumen dalam Belanja Online dan Offline”. Riset ini mengulas tren belanja offline dan online, serta situasi pasca pandemi yang turut mempengaruhi perilaku belanja konsumen.
 
“Belanja offline tetap menjadi pilihan yang melengkapi pengalaman belanja konsumen dan bahkan terus bertumbuh setelah pandemi. Riset kami memperlihatkan dinamika yang kompleks antara ritel online dan offline, mengungkapkan bahwa keduanya tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang secara harmonis untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam,“ ujar Head of Research Populix Indah Tanip dikutip dari keteranganya, Minggu, 21 April 2024.

Riset ini menemukan bahwa produk fashion dan kecantikan (masing-masing sebanyak 46 persen) dibeli secara online, sementara kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan (34 persen) lebih dominan dibeli secara offline.
 
Selain itu, riset ini juga menyoroti beberapa faktor pendorong yang membuat konsumen memilih melakukan pembelian baik secara online maupun offline:

Belanja Online Lebih Praktis dalam Membandingkan Harga

Praktis (67 persen) dan kemudahan membandingkan harga (66 persen) menjadi dua faktor utama yang mendorong konsumen untuk berbelanja online, diikuti oleh ketersediaan berbagai metode pembayaran (60 persen) di posisi ketiga. Kemudahan proses pengembalian barang (25 persen) juga turut menjadi salah satu alasan penting yang membuat konsumen suka berbelanja secara online.


Belanja Offline Bisa Merasakan Produk dan Tidak Ada Biaya Pengiriman

Tangibility atau kesempatan untuk memegang/merasakan produk secara langsung (77 persen), tidak ada biaya pengiriman (66 persen), diikuti oleh jarak toko yang dekat (62 persen) adalah tiga faktor utama yang membuat konsumen lebih memilih berbelanja secara offline.
 
“Pada akhirnya, transaksi belanja offline maupun online memiliki peranan yang sangat penting dalam mendorong kemajuan perekonomian di Indonesia. Untuk terus memberikan kontribusi yang positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, sinergi antara ritel offline dan online menjadi hal yang sangat esensial dalam mengakomodasi kebutuhan konsumen Indonesia yang beragam,” tutup Indah.

belanja online tetap favorit

Pandemi Riset Populix membandingkan preferensi belanja konsumen dalam tiga periode, yaitu sebelum, saat, dan setelah terjadinya pandemi.
 
Dikarenakan faktor kesehatan dan pembatasan aktivitas sosial, sebanyak 54 persen dari total responden yang aktif berbelanja online dan offline lebih memilih melakukan aktivitas belanja online selama pandemi berlangsung. Setelah pandemi berakhir, 49 persen diantaranya juga masih lebih sering melakukan aktivitas belanja online.
 
Dari kacamata konsumen, kehadiran toko offline dan online tentunya bisa mengakomodasi preferensi belanja yang beragam. Secara umum, konsumen Indonesia biasanya telah memiliki preferensi masing-masing saat melakukan pembelian kategori produk tertentu.
 
Penelitian dilakukan pada tanggal 9 November - 14 November 2023. Survei dilakukan dengan metode survei hybrid secara offline dan online terhadap total 515 responden pembeli dan 265 penjual, laki-laki dan perempuan. Responden pembeli berusia 18-55 tahun di Indonesia. Survei secara hybrid dilakukan dengan durasi sebanyak 20 menit.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan