Ilustrasi BBM bersubsidi - - Foto: MI/ Panca Syurkani
Ilustrasi BBM bersubsidi - - Foto: MI/ Panca Syurkani

Duh! Mayoritas Subsidi BBM dan Elpiji Dinikmati Golongan Mampu

Antara • 15 Juni 2022 08:42
Jakarta: Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengungkap mayoritas subsidi elpiji tiga kilogram dan BBM justru dinikmati oleh masyarakat golongan mampu.
 
“Kalau kita lihat bagaimana manfaat yang diterima masyarakat terhadap LPG memang terlihat sekali dinikmati oleh hampir seluruh masyarakat dengan justru kelompok yang mampu,” katanya dalam Rapat bersama Banggar DPR RI, dikutip Rabu, 15 Juni 2022.
 
Kenyataan tersebut, kata Febrio, mendorong pemerintah untuk menyusun kembali kebijakan subsidi yang lebih tajam dengan mengganti subsidi terbuka menjadi berbasis orang.
 
Ada empat desil masyarakat termiskin yang hanya menikmati subsidi LPG tiga kilogram sebesar 23,3 persen, sedangkan empat desil terkaya menikmati 57,9 persen dari total LPG bersubsidi. Tak hanya itu, penyediaan LPG di Indonesia ternyata mayoritas berasal dari impor yakni mencapai 80 persen dari total LPG.
 
Terlebih lagi, harga komoditas energi semakin meningkat akibat konflik geopolitik tapi Harga Jual Eceran (HJE) tetap Rp4.250 per kilogram sejak 2010. Sementara harga keekonomiannya kini mencapai Rp19.609 per kilogram.
 
“Ini menunjukkan besarnya beban dari subsidi LPG yang kita lakukan tapi ini keputusan dari kita bersama untuk menjaga daya beli di tengah ketidakpastian 2022,” jelasnya.
 
Baca juga: Harga Pertalite Tak Naik, Erick Thohir: Pemerintah Kucurkan Rp200 Triliun
 
Dari sisi konsumsi LPG bersubsidi juga semakin meningkat yaitu diproyeksikan mencapai 7,82 juta metrik ton pada 2022 sedangkan konsumsi LPG nonsubsidi sebesar 0,58 juta metrik ton.
 
Selain LPG, subsidi BBM ternyata turut dinikmati masyarakat mampu yaitu sebanyak 60 persen masyarakat terkaya menikmati hampir 80 persen dari total konsumsi atau 33,3 liter per rumah tangga per bulan.
 
Sementara 40 persen masyarakat terbawah hanya menikmati konsumsi BBM bersubsidi sebanyak 17,1 liter per rumah tangga per bulan. Bahkan selisih antara harga penetapan dengan harga keekonomian dari BBM jenis solar saat ini sangat tinggi yakni Rp5.150 untuk harga penetapan dan keekonomian Rp12.170.
 
“Nah ini lah yang menjadi evaluasi bagi kita untuk semakin bisa pertajam kebijakan subsidi ke depan,” tegas Febrio.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan