Presiden Joko Widodo. ANT/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo. ANT/Hafidz Mubarak A

Jokowi Sebut Perekonomian Indonesia Makin Sulit

Nur Azizah • 23 Juli 2020 10:53
Jakarta: Presiden Joko Widodo menyebut perekonomian Indonesia makin sulit. Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa -5 persen.
 
"Kita tahu semua keadaan sekarang tidak mudah, keadaan yang sangat sulit. Mengendalikan covid dan ekonomi ini supaya berjalan beriringan bukan hal yang mudah," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Juli 2020.
 
Jokowi menyebut keadaan bisa berubah-ubah setiap saat. Pada tiga bulan lalu, International Monetary Fund (IMF) mengabarkan perekonomian dunia akan -2,5 persen dari prediksi 3-3,5 persen.

Namun, angka itu berubah pada bulan berikutnya. Bank Dunia menyebutkan pertumbuhan ekonomi dunia akan -5 persen.
 
"Dua minggu lalu saya telepon Organization For Economic Cooperation and Development (OECD) beda lagi, pertumbuhan ekonomi dunia -6 sampai -7,6 persen. Gambaran apa yang ingin saya sampaikan? setiap bulan selalu berubah-ubah, sangat dinamis dan posisinya tidak semakin mudah tapi makin sulit," ungkap Jokowi.
 
Baca: Resesi Ekonomi RI di Depan Mata
 
OECD juga menyampaikan prediksi pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara. Prancis diperkirakan akan -17 persen, Inggris -15 persen, Jerman -11 persen, Amerika Serikat -9,7 persen, Jepang -8,3 persen, dan Malaysia -8 persen.
 
"Indonesia di kuartal pertama masih plus, sebelumnya kita 5 persen, kuartal pertama 2020 masih 2,97 persen tapi di kuartal kedua kita sudah jatuh minus, kita harus ngomong apa adanya bisa minus 4,3 persen sampai -5 persen," ujar dia.
 
Jokowi menyebut salah satu cara membangkitkan ekonomi Tanah Air dengan belanja pemerintah. Sementara itu, investasi tak bisa menyelamatkan perekonomian Indonesia saat ini.
 
"Kita tidak bisa mengharapkan lagi yang namanya investasi, itu pasti minus pertumbuhannya. Yang bisa diharapkan sekarang ini yaitu belanja pemerintah," ujar dia.
 
Jokowi geram ketika mengetahui anggaran pemerintah daerah masih mengendap di bank sebesar Rp170 triliun. Menurut dia, jumlah tersebut sangat besar. Dia pun bakal terus memantau penyerapan anggaran kementerian dan pemerintah daerah.
 
"Uang Pemda yang ada di bank itu masih Rp170 triliun, besar sekali ini. Saya sekarang cek harian. Kementerian saya cek harian, berapa realisasi, ketahuan semuanya. Harian pun sekarang ini saya pegang, provinsi, kabupaten, dan kota," tutur Jokowi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan