Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir. Foto: MI/Susanto
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir. Foto: MI/Susanto

Ada Resesi Jepang dan Inggris, Ekonomi Indonesia Pede Tetap Tumbuh

Antara • 21 Februari 2024 11:59
Banten: Ekonomi Indonesia diyakini tetap tumbuh ditengah resesi yang terjadi di Jepang dan Inggris.
 
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan demikian karena telah melihat ekonomi Indonesia tetap resilien pada tahun lalu ditengah gempuran ketidakpastian global.
 
"Tentu kan tahun depan sendiri kita harapkan pertumbuhannya itu lebih baik. Kalau hari ini 5,05 persen, tahun depan siapa tau 5,5 persen. Ketika banyak negara resesi, tapi sebenarnya itu ada kesempatan buat Indonesia tumbuh. Tinggal bisa nggak kita,” kata Erick pada acara groundbreaking pembangunan Gedung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Central Business District (CBD) Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Tangerang, Banten, dikutip Rabu, 21 Februari 2024.
 
Baca juga: Resesi: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Solusinya

Investasi digenjot

Menurut Erick, Indonesia harus menciptakan pasar yang lebih ramah terhadap investor guna menumbuhkan ekonomi. 

Upaya tersebut dibarengi dengan konsolidasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mempermudah perizinan investasi guna membuka sebesar-besarnya pintu penanaman modal, sehingga sektor swasta dan BUMN bisa mendorong sektor ekonomi bertumbuh.
 
Selain itu, TNI dan Polri diharapkan dapat menjaga keamanan dalam rangka memastikan kelancaran penanaman modal ke dalam negeri.
 
“Jadi ketika misalnya Inggris ada resesi, Jepang ada resesi, ya justru itulah opportunity ketika negara lain ekonominya melambat, kita mempercepat pertumbuhannya. Nah, tinggal konteksnya, bisa gak kita terus memperbaiki diri kita sendiri supaya tadi lebih market frendly kepada investor,” ungkap dia.
 
Ia juga mengungkapkan, kolaborasi menyeluruh antara BUMN dengan sektor privat menjadi kunci guna menumbuhkan ekonomi Indonesia.
 
Jika melihat industri perbankan di dalam negeri, lima bank terbesar berasal dari sektor privat yang terdiri dari Bank Panin, Bank Permata, CIMB Niaga, OCBC, dan BCA. 
 
Adapun lima lainnya berasal dari BUMN, yaitu Bank Mandiri, BRI, BTN, BSI, dan BNI.
 
“Itulah realita sebuah persaingan yang sehat. BUMN ataupun swasta (tidak) memonopoli, tapi perimbangan dari persaingan yang sehat itu yang harus ditumbuhkan,” ujar dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan