Kepala Departemen Pengelolaan Moneter (DPM) BI Edi Susianto menuturkan untuk menjaga stabilitas rupiah, pihaknya akan menerapkan triple intervention.
Intervensi ini dilakukan di pasar spot, di Domestic Non-Delivery Forward (DNDF) atau transaksi derivatif valas terhadap rupiah yang standar (plain vanilla) berupa transaksi forward dengan mekanisme fixing di pasar domestik, serta pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.
"Yang dilakukan BI tentunya memastikan keseimbangan supply-demand valas di market dengan upaya triple intervention," kata Edi dilansir Media Indonesia, Rabu, 19 Juni 2024.
Mengutip data Bloomberg, posisi rupiah pada penutupan perdagangan Jumat, 14 Juni 2024 senilai Rp16.412 per USD, melemah 0,87 persen secara harian dan turun 1,33 persen selama sepekan terakhir.
Baca juga: Menguat 46 Poin, Rupiah Mulai Punya Nyali Lawan Dolar AS |
Rupiah menguat
Sementara pada pagi ini rupiah telah mengat 34,5 poin atau 0,21 persen menjadi Rp16.366 per USD.Edi menegaskan upaya-upaya intervensi tersebut untuk menjaga agar jangan sampai market confidence atau kepercayaan investor menurun.
"Dengan triple intervention itu supaya market confidence tetap terjaga," imbuh dia.
Dia berpandangan pergerakan rupiah dipengaruhi oleh data ekonomi AS yang membaik, seperti data pasar tenaga kerja AS yang mulai bangkit pasca krisis akibat pandemi covid-19.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan data Biro Statistik Tenaga Kerja AS, pasar tenaga kerja di Negeri Paman Sam bertambah 272 ribu pekerjaan nonfarm payroll di Mei, melampaui ekspektasi para ekonom sebesar 180 ribu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News