Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Kemenkeu Yustinus Prastowo mengatakan, infrastruktur yang layak menjadi penyokong mobilitas serta mendorong pembangunan ekonomi Indonesia.
"Prasyarat yang dibutuhkan infrastruktur, ini mesti ada. Indonesia negara maritim yang butuh konektivitas ekonomi, itu kuncinya mobilitas, mobilitas makin lancar ongkosnya makin murah, ekonomi efisien, profitnya bertambah," kata Yustinus, dalam seminar UangKita Talks di Universitas Hasanudin, dilansir Antara, Jumat, 6 Oktober 2023.
Baca juga: Pengertian Negara Berkembang, Ciri dan Karakteristiknya |
MIT mengacu pada negara-negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi sangat pesat hingga mencapai status negara pendapatan menengah, namun kemudian gagal mengatasi perlambatan ekonomi guna mengejar ekonomi yang setara dengan negara-negara maju.
Dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia tengah gencar membangun proyek-proyek infrastruktur guna menunjang kemajuan ekonomi dan mengejar ketertinggalan.
Yustinus mengatakan, dengan adanya infrastruktur yang memadai, biaya transportasi berbagai komoditas dapat ditekan sehingga persebaran ekonomi di Indonesia lebih merata.
"Kita ingin mengejar kemajuan infrastruktur, contohnya konektivitas jalan tol Trans Sumatera, dengan itu dibuat jarak antar kota bisa dipangkas agar distribusi bisa lebih murah," ujar Yustinus.
Oleh karena itu pembangunan infrastruktur terus menjadi strategi yang krusial bagi pemerintah agar mampu mencapai visi Indonesia Maju.
“Barang-barang (komoditas) bisa dijual dengan lebih cepat. Sekarang ini ongkos untuk mengimpor jeruk dari Tiongkok lebih murah dibanding mengambil jeruk Pontianak ke Jakarta. Biaya untuk mengimpor sapi dari Australia lebih murah dibanding mengangkut sapi dari NTT-NTB ke Jakarta. Ini ironis sebenarnya,” tutur Yustinus.
Teknologi jadi syarat lain keluar dari middle income trap
Lebih lanjut, Yustinus juga menyoroti prasyarat lain agar mampu keluar dari MIT, yakni teknologi. Pemerintah akan melakukan pengayaan inovasi agar mendorong teknologi berperan dalam menjawab tantangan industri ke depan.Prasyarat ketiga, pengelolaan tata ruang wilayah yang baik dan didukung oleh sistem yang integratif.
Prasyarat keempat, penguatan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan dan riset, program kesehatan dan perlindungan sosial. Kelima, perbaikan kualitas pelayanan dan efisiensi proses bisnis diperlukan.
“Kemudian prasyarat kelima, sumber daya ekonomi dan keuangan melalui APBN yang sehat menjadi kunci kesuksesan target 2045,” sebut dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News