Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. FOTO: dok Kemenko Perekonomian
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. FOTO: dok Kemenko Perekonomian

Airlangga: Potensi Indonesia Alami Resesi Kecil

Antara • 17 Juli 2022 20:19
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan potensi Indonesia untuk mengalami resesi relatif kecil dibandingkan dengan negara lain. Hal itu didukung oleh terkendalinya tingkat inflasi dan tetap baiknya struktur perekonomian.
 
"Situasi domestik kita relatif baik. Beberapa negara masuk resesi, tapi Indonesia potensi resesinya dibanding negara lain relatif sangat kecil yaitu hanya tiga persen," kata Airlangga, usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, dilansir dari Antara, Minggu, 17 Juli 2022.
 
Dalam pertemuan dengan Kristalina, Airlangga mengatakan, Presiden Jokowi menyampaikan perekonomian Indonesia dalam kondisi baik, yang tergambarkan dengan inflasi domestik di 4,2 persen, pertumbuhan ekonomi 5,01 persen, dan rasio utang terhadap PDB (debt to GDP ratio) yang sebesar 42 persen.

"Beberapa negara itu (utang terhadap PDB-nya) mencapai 100 persen," katanya.
 
Selain itu, lanjut Airlangga, turut disampaikan Presiden adalah defisit anggaran masih terkendali di sekitar empat persen, neraca perdagangan yang selama 26 bulan juga sudah mengalami surplus, dan cadangan devisa Indonesia sebanyak USD135 miliar.
Baca: Gubernur BI Ajak Delegasi Pakai Batik di Pertemuan FMCBG G20 Bali

Lebih lanjut, Presiden menyampaikan harapan agar IMF dapat selalu mendukung kepemimpinan Indonesia selama rangkaian Presidensi G20 Indonesia pada 2022. Presiden, kata Airlangga, juga mengutarakan pandangan mengenai prospek suku bunga global di tengah meningkatnya inflasi dunia dan dampaknya terhadap investasi.
 
"Dan, Indonesia berharap emerging countries dan narasi dari IMF tetap positif tentang Indonesia karena kita mengkhawatirkan inflasi yang menaik di beberapa negara, tingkat suku bunga akan masuk rezim baru yakni kenaikan tingkat suku bunga global, dan akan pengaruhi investasi yang sangat dibutuhkan Indonesia," pungkas Airlangga.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan