Dengan itu, adanya program pendataan ini diharapkan dapat membuat pembangunan nasional lebih terfokus pada kebutuhan masyarakat, sehingga akan meningkatkan kualitas belanja negara.
"Hal ini tentunya sangat baik, dalam mencegah inefisiensi anggaran (belanja), akibat kurangnya data yang berkualitas," kata Maliki dalam acara bertajuk Regsosek Talk: Generasi Muda Membangun Negeri oleh Bappenas, Senin, 31 Oktober 2022.
Dalam kesempatan ini, ia berharap Regsosek dapat menjadi instrumen bagi generasi muda bersifat kritis, sebagai upaya mendorong dan menyadarkan masyarakat untuk melakukan gerakan perubahan yang positif.
Baca juga: Pemerintah Harap Regsosek Dorong Program Lebih Tepat Sasaran |
Selain itu, juga dapat membantu generasi muda dalam mengidentifikasi masyarakat dan kelompok yang membutuhkan dukungan dan memerlukan sentuhan perubahan.
"Di sinilah Regsosek berperan menjadi pendukung, katalis dan enabler bagi semua, termasuk pemerintah dan kaum muda, dalam pencapaian cita-cita bangsa yang sejahtera adil dan bermartabat," kata Maliki.
Dia menjelaskan, saat ini 50 persen generasi produktif berasal dari generasi muda, sehingga inovasi mereka diharapkan terus berkontribusi dalam transformasi ekonomi, termasuk penghapusan kemiskinan, pengurangan kesenjangan, dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia.
"Sebagai generasi yang akrab terhadap dunia internet dan media sosial, kejelasan dalam penggunaan big data menjadi sangat penting. Big data memiliki peran penting dalam pengambilan kebijakan strategis dalam berbagai bidang," kata Maliki.
Tidak hanya bagi generasi muda, ia juga berpesan kepada semua pihak untuk mendukung program pendataan Regsosek ini, mulai dari pengumpulan, pengolahan, pemanfaatan, hingga pengelolaan jangka panjang data yang didapatkan, sehingga pembangunan nasional yang berkualitas dapat tercapai di masa mendatang.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News