MBDK. Foto: MI/Angga Yuniar.
MBDK. Foto: MI/Angga Yuniar.

Cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan Perlu untuk Kurangi Penderita Diabetes

Ardi Teresti Hardi • 08 September 2024 16:19
Jakarta: Ketua Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan FKKMK UGM, Bagus Suryo Bintoro, menyebutkan kebijakan penundaan cukai bagi Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK)  sangat disayangkan.
 
Baca juga: Pemerintah Didesak Segera Terapkan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan

"Padahal pemberlakuan cukai MBDK ini juga dapat mengurangi angka penderita diabetes," Bagus dikutip dari Media Indonesia, Minggu, 8 September 2024.
 
MBDK ini menjadi salah satu pemicu naiknya angka penderita diabetes. Menurut Riset Dasar Kesehatan (Riskesdas) 2023, angka prevalensi diabetes di Indonesia meningkat menjadi 11,7 persen.
 
Perwakilan Center for Indonesia Strategic Development Initiatives (CISDI), Gisella Tellys, menyampaikan, pemberlakuan cukai MBDK diyakini dapat mengurangi angka penderita diabetes. Menurut dia, cukai MBDK adalah instrumen kebijakan fiskal.

"Dengan menaikkan harga dari produk MBDK, tingkat konsumsi MBDK di masyarakat dapat menurun," kata dia.
 
Dengan demikian, masyarakat diharapkan juga akan sadar untuk lebih menjaga kesehatan. Koordinator Subkomisi Penegakan HAM Komnas HAM, Uli Parulian Sihombing, menegaskan, Komnas HAM akan terus berkomitmen untuk mendukung penerapan cukai MBDK. Komnas HAM masih terus memantau terkait penerapan cukai MBDK.
 
"Kami juga merekomendasikan kepada BPOM untuk penataan pengawasan obat dan makanan yang perlu diperbaiki di hilir dan hulu," papar dia.

tak akan mematikan industri

Hal senada juga disampaikan Perwakilan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi. Dia meminta pemerintah tidak perlu ambigu untuk menerapkan cukai MBDK. Penerapan kebijakan itu justru akan menambah pendapatan negara.
 
"Penerapan cukai ini tidak akan mematikan industri," jelas dia.
 
Hasil dari cukai MBDK bisa dikembalikan ke masyarakat dalam bentuk program-program yang bertujuan untuk pengendalian konsumsi, peningkatan kesehatan serta kampanye kesehatan.
 
Di sisi lain, Ketua Forum Warga Kota (FAKTA) Indonesia, Ari Subagyo Wibowo mengaku sangat menyesalkan penundaan penerapan cukai untuk MBDK pada 2024.
 
"Keinginan kita ke depan ini adalah generasi muda yang sehat yang dicita-citakan oleh pemerintah generasi emas ini benar-benar bisa dilaksanakan," terang Ari
 
Penerapan cukai ini menurut Ari sebagai bentuk untuk mengubah perilaku masyarakat dan mengedukasi bahwa konsumsi MBDK bukanlah bagian dari pola makan sehat dan bergizi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan