Setidaknya ada 100 orang lebih yang diundang dalam membahas perekonomian Indonesia. Dalam paparannya, Ani, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa ekonomi Indonesia tidak pernah terlepas dari banyak tantangan, baik yang terjadi di Amerika Serikat (AS) maupun dari Tiongkok.
Tak hanya itu, lanjut Ani, rendahnya harga komoditas dunia masih menjadi momok yang cukup kuat bagi ekonomi Indonesia. Meski tantangan tersebut cukup besar, tapi ekonomi Indonesia masih menjadi salah satu ekonomi yang tumbuh tertinggi di dunia.
Baca: Dana Repatriasi yang Masuk ke Pasar Modal Baru Rp2,5 Triliun
"Kalau sisi pertumbuhan, ekonomi kita mungkin tidak ada masalah. Pertumbuhan ekonomi kita memiliki tujuan untuk menciptakan masyarakat adil dan makmur," tutur Ani.
Suasana dialog perpajakan bersama Menteri Keuangan (Foto: MTVN/Dian Ihsan Siregar)
Dalam mendorong ekonomi, masih kata Ani, masih bisa ditingkatkan lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang mayoritasnya bersumber dari penerimaan pajak. Oleh karena itu, pemuka agama diharapkan bisa mendorong aktif penerimaan pajak.
Baca: Jauh dari Harapan, Menko Darmin Sebut Repatriasi Jadi Hak Wajib Pajak
Lewat program pengampunan pajak atau amnesti pajak yang masih menyisakan satu periode akhir hingga akhir Maret 2017, Ani meminta kepada pemuka agama bisa berpartisipasi melakukan sosialisasi mengenai amnesti pajak agar penerimaan pajak bisa lebih maksimal.
"Kami harap pemuka agama punya fungsi dan peran, serta tanggung jawab yang luar biasa. Kita harapkan partisipasi ini bisa mendorong itu semua," pungkas Ani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
