"Indikator paling nyata, hingga September 2022, neraca perdagangan Indonesia masih surplus USD39,87 miliar pada September 2022,” katanya, saat menjadi pembicara pada seminar 'Bisa Ekspor' dilansir dari Antara, Jumat, 4 November 2022.
Saat pandemi, katanya, sektor perdagangan tak pernah mengalami penurunan, justru tetap tumbuh dan bahkan surplus. Padahal saat itu, semua negara mengalami tekanan karena sama sekali tak pernah menyangka pandemi memapar hampir 200 negara di dunia.
Aktivitas perdagangan Indonesia yang terpantau dari kinerja ekspor, lanjutnya, justru mengalami kenaikan atau tak pernah defisit. Berkaca dari kondisi lampau itu, Jerry optimistis Indonesia mampu menghadapi resesi yang saat ini menjadi momok dunia.
Baca: Tenang, Kondisi Sistem Keuangan Indonesia Kuat Kok! |
Ada faktor yang menurutnya tak dapat dikesampingkan, yakni kemampuan Indonesia untuk meningkatkan porsi ekspor berupa produk industri. Saat ini tercatat 70 persen produk ekspor merupakan produk industri, yang sama artinya Indonesia sudah melakukan hilirisasi atau tak lagi hanya menjual barang mentah.
"Ini adalah kekuatan Indonesia untuk menjaga ketahanan negara,” kata dia.
Direktur Sumber Daya Pertahanan (Dirsumdahan) Ditjen Pothan Kementerian Pertahanan RI Brigjen TNI Farid Amran mengatakan adanya keinginan kuat Presiden Joko Widodo agar Indonesia tak sebatas mengekspor barang mentah itu, salah satu upaya menjaga ketahanan negara.
Indonesia memberlakukan pelarangan ekspor biji nikel sejak 1 Januari 2020 yang ditetapkan melalui Permen ESDM Nomor 11 Tahun 2019. "Bahan tambang kita itu merupakan bahan baku untuk membuat senjata, bisa dibayangkan jika setelah jadi senjata di negara lain justru dipakainya untuk menyerang negara kita. Ini tentu sesuatu yang tidak bisa diterima,” kata dia.
Oleh karena itu, semua pihak harus menyadari bahwa tak ada satu negara pun yang bisa luput dari ancaman perang. Seperti perang Ukraina dan Rusia, katanya, meski lokasi jauh dari Indonesia tetapi faktanya negara ini juga turut merasakan dampaknya.
"Oleh karena itu, walaupun Indonesia menggenjot ekspor untuk meningkatkan devisa negara tapi tetap menjadikan kebutuhan dalam negara sebagai hal utama wujud ketahanan negara," tutup dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News