Direktur Finance & Treasury Bank Mandiri Pahal N Mansyuri (kanan) VITALIS YOGI TRISNA (STR).
Direktur Finance & Treasury Bank Mandiri Pahal N Mansyuri (kanan) VITALIS YOGI TRISNA (STR).

Peranan Sukuk bagi Geliat Ekonomi Indonesia

Angga Bratadharma • 25 Mei 2016 14:32
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Indonesia membutuhkan dukungan dari pihak swasta dan perbankan untuk menggerakkan roda perekonomian agar lebih menggeliat secara signifikan. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan menerbitkan surat utang sebagai salah satu instrumen investasi agar nantinya menambah varian investasi di Tanah Air.
 
Namun demikian, Indonesia membutuhkan instrumen investasi lain termasuk didalamnya berupa investasi berbasis syariah atau sukuk. Tidak ditampik instrumen surat utang berupa sukuk cukup diminati dan perlu didorong agar sejumlah lembaga keuangan atau korporasi menerbitkan sukuk dengan harapan akan menggairahkan perekonomian Indonesia.
 
Sukuk adalah surat berharga berbasis syariah. Sukuk merupakan surat utang lainnya selain surat utang konvensional. Biasanya, sukuk dikeluarkan untuk memberikan masyarakat pilihan investasi yang jauh lebih beragam. Adapun lembaga yang sering mengeluarkan adalah lembaga keuangan berbasis syariah.

Baca : Strategi Pendanaan Sukuk Negara
 
Direktur Finance & Treasury Bank Mandiri Pahal N Mansyuri mengatakan, Bank Mandiri belum berencana untuk menerbitkan surat utang berupa sukuk. Apabila berencana mengeluarkan sukuk maka yang akan mengeluarkannya adalah Bank Syariah Mandiri (BSM), selaku anak usaha.
 
"Kalau sukuk Bank Mandiri tidak. Paling kalau mengeluarkan sukuk maka Bank Syariah Mandiri. Tapi, sukuk memang penting karena bisa menjadi sumber pembiayaan," tutur Pahala di Jakarta, Rabu (25/5/2016).
 
Senada dengan Pahala, Direktur Treasury BNI Panji Irawan mengungkapkan, BRI kemungkinan tidak mengeluarkan sukuk disepanjang 2016 ini. Kalaupun ada rencana mengeluarkan sukuk, maka yang melakukannya adalah BRI Syariah, selaku anak usaha.
 
Baca : Menkeu: Sukuk Beri Kontribusi ke Pembangunan Ekonomi
 
"Kalau menerbitkan sukuk mungkin di BRI Syariah. Memang sebenarnya lebih banyak ke instrumen investasi baik konvensional maupun ke sukuk. Kita ada rencana di 2017 untuk terbitkan sukuk baik senior atau setengah equity atau sub debt berbasis syariah," tutur Panji.
 
Sebelumnya, guna membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016, pemerintah akan menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp532,4 triliun. Dari porsi tersebut, pemerintah akan menerbitkan dalam bentuk surat utang atau obligasi berdasarkan prinsip syariah (sukuk) sebanyak 24 persen atau kurang lebih sekitar Rp130 triliun.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan