"Stabilitas sistem keuangan pada kuartal II-2024 tetap terjaga di tengah peningkatan tekanan di pasar keuangan global dan seiring dengan ketidakpastian ekonomi global dan risiko geopolitik yang masih tinggi," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers KSSK di Jakarta, Jumat, 2 Agustus 2024.
Dia memaparkan pertumbuhan ekonomi dunia pada 2024 diperkirakan akan stagnan. Dana Moneter Internasional (IMF) mematok angka 3,2 persen untuk pertumbuhan ekonomi global sepanjang tahun ini.
Amerika Serikat (AS), sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar, menunjukkan resiliensi yang baik. Hal itu utamanya didorong oleh permintaan domestik.
Inflasi AS juga menunjukkan penurunan, sejalan dengan menurunnya tekanan harga energi dan sektor perumahan. Kondisi ini memberikan harapan mengenai arah kebijakan The Fed, di mana Fed Fund Rate (FFR) diproyeksi akan turun lebih cepat dari proyeksi sebelumnya.
"Sebelumnya diperkirakan terjadi pada akhir tahun 2024. Saat ini, muncul harapan bahwa penyesuaian FFR akan dilakukan sebelum akhir tahun 2024," ujar Menkeu.
Sementara itu, perekonomian Tiongkok masih lemah dengan pertumbuhan ekonomi di bawah target lima persen. Melemahnya perekonomian Negeri Tirai Bambu tersebut dipengaruhi oleh konsumsi dan investasi yang masih lemah dan tekanan sektor properti yang masih berlanjut.
Baca juga: Berkat Penerimaan Pajak, Cadangan Devisa Indonesia Nambah Banyak Jadi USD139 Miliar |
Kinerja konsumsi dan investasi RI terjaga
Sementara itu, ungkap Sri Mulyani, Indonesia menunjukkan kinerja konsumsi dan investasi yang tetap terjaga sepanjang kuartal I, dan diperkirakan trennya terus berlanjut pada kuartal II.
"Kami perkirakan konsumsi rumah tangga dan investasi masih menjadi faktor yang memberikan kontribusi yang baik," tambah dia.
Optimisme itu ditopang oleh kinerja ekspor yang diperkirakan meningkat, terutama ekspor produksi manufaktur dan pertambangan. Negara mitra dagang utama untuk sektor ini ialah Tiongkok dan India. Meski perekonomian Tiongkok masih lemah, pertumbuhan ekonomi India relatif tinggi.
"Kita diuntungkan India memiliki pertumbuhan ekonomi yang sehat dan relatif tinggi," tutur Menkeu.
Menimbang berbagai kondisi itu, KSSK memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2024 berada di atas lima persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News