Mengutip keterangan tertulisnya, Kamis, 13 Oktober 2022, hal itu terungkap saat Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva. Diskusi yang terjadi membahas mengenai ekonomi global, isu G20, serta upaya mitigasi perubahan iklim.
Terkait ekonomi global, Menkeu dan Kristalina membahas mengenai risiko ekonomi global yang meningkat dan sepakat perlu mengerahkan berbagai upaya untuk memitigasinya. Dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi global, IMF juga didorong untuk menggunakan berbagai instrumen yang dimiliki, termasuk pemantauan, pendanaan, capacity building, dan pinjaman.
Khusus ketahanan pangan yang menjadi prioritas Indonesia, ia menyampaikan ajakan agar IMF lebih fokus melindungi negara-negara rentan dari dampak kenaikan harga pangan, termasuk melancarkan distribusi pangan dan pupuk dunia. Secara umum, IMF juga perlu terus membantu negara rentan terkait kebijakan pendanaan seperti Special Drawing Rights Channeling.
Khusus ketahanan pangan yang menjadi prioritas Indonesia, ia menyampaikan ajakan agar IMF lebih fokus melindungi negara-negara rentan dari dampak kenaikan harga pangan, termasuk melancarkan distribusi pangan dan pupuk dunia. Secara umum, IMF juga perlu terus membantu negara rentan terkait kebijakan pendanaan seperti Special Drawing Rights Channeling.
Baca: Ekonomi Global Terguncang, Airlangga: Indonesia Aman! |
Terkait G20, lanjut Sri Mulyani, Indonesia mengajak IMF untuk mendukung berbagai agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia, termasuk penguatan arsitektur kesehatan global dan implementasi Common Framework. Terkait iklim, Menkeu menyampaikan bahwa upaya Indonesia dalam penanganan perubahan iklim membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Mengingat pembiayaan perubahan iklim juga dapat diperoleh dari bank multilateral, Menkeu meminta agar pembiayaan dari IMF juga dapat disalurkan pada upaya transisi energi Indonesia yang dilakukan melalui Mekanisme Transisi Energi Indonesia atau Indonesia’s Energy Transition Mechanism Country Platform.
Dukungan IMF untuk memobilisasi sumber pendanaan perubahan iklim lainnya juga dapat membantu pemenuhan target penurunan emisi gas rumah kaca Indonesia yang tertuang dalam Nationally Determined Contribution (NDC).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News