Nah, bagaimana dengan kebijakan fiskal?
Pengertian Kebijakan Fiskal
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, fiskal berkenaan dengan urusan pajak atau pendapatan negara. Kata fiskal itu sendiri berasal dari bahasa latin yaitu fiscus yang merupakan nama seseorang yang memiliki atau memegang kekuasaan atas keuangan pada zaman Romawi kuno.Baca juga: Sering Dengar? Ini 10 Istilah Ekonomi yang Bikin Kepala Pening |
Melansir laman Kemenkeu, kebijakan fiskal adalah langkah-langkah pemerintah mengelola pengeluaran dan perpajakan atau penggunaan instrumen fiskal untuk memengaruhi bekerjanya sistem ekonomi agar memaksimumkan kesejahteraan ekonomi.
Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang dilakukan pemerintah dalam pengelolaan keuangan negara. Kebijakan fiskal terbatas pada sumber-sumber penerimaan negara dan alokasi pengeluaran negara, yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kebijakan fiskal adalah kebijakan tentang perpajakan, penerimaan, utang piutang, dan belanja pemerintah dengan tujuan ekonomi tertentu. Adapun tujuan dari kebijakan fiskal adalah membuat kondisi perekonomian negara menjadi lebih baik.
Tujuan kebijakan fiskal
Secara garis besar, tujuan kebijakan fiskal adalah untuk memengaruhi jalannya perekonomian dengan berbagai sasaran berikut ini:1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Kebijakan fiskal bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara maksimal karena berpengaruh besar dengan pemasukan atau pendapatan negara seperti bea dan cukai, pajak bumi dan bangunan, pajak penghasilan, devisa negara, impor, pariwisata, dan lainnya.Selain itu, contoh pengeluaran negara yang dimaksud diantaranya Pembangunan sarana dan prasarana umum. belanja persenjataan atau proyek infrastruktur pemerintah.
2. Memperluas lapangan kerja
Seperti yang kita ketahui, pengangguran merupakan salah satu masalah yang menjadi momok di suatu negara. Kebijakan fiskal bisa mengurangi pengangguran dengan menarik investasi asing. Kedatangan investasi asing dengan keringanan pajak bisa menyerap tenaga kerja.3. Mengatasi inflasi
Kebijakan fiskal juga bisa mengatasi inflasi. Ketika inflasi tinggi, pemerintah akan menaikan pajak agar permintaan menurun sehingga inflasi turun. Kondisi ini dilakukan karena masalah inflasi yang tak kunjung stabil berpotensi besar membuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah berkurang.Melalui kebijakan fiskal, tingkat pendapatan nasional, kesempatan kerja, tinggi rendahnya investasi nasional, dan distribusi penghasilan nasional pun diharapkan akan berjalan dengan baik.
Instrumen kebijakan fiskal
Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Asumsinya, jika tarif pajak diturunkan maka kemampuan daya beli di masyarakat akan meningkat dan industri pun bisa meningkatkan jumlah penjualan. Begitu juga sebaliknya.1. Pajak
Pajak menjadi instrumen kebijakan fiskal yang paling penting. Pasalnya, pajak dapat meningkatkan dan menurunkan daya beli masyarakat. Dengan cara, menurunkan pajak untuk meningkatkan produksi barang dan jasa sehingga akan meningkatkan daya beli dan sebaliknya.2. Pengeluaran belanja
Instrumen kebijakan fiskal adalah pengeluaran belanja negara. Nilai belanja negara dapat dikurang dan ditambah sesuai kebutuhan agar terjadi keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran. Jika neraca pembayaran negara defisit, maka pemerintah bisa mengurangi pengeluaran belanja di sektor tertentu.3. Obligasi publik
Obligasi publik dalam instrumen kebijakan fiskal adalah penerbitan obligasi atau surat utang bagi warga negara sebagai investasi. Contohnya, Surat Berharga Negara (SBN) Ritel yang dikeluarkan untuk meraih pendanaan untuk pembangunan negara.Contoh kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal dari jumlah penerimaan dan pengeluaran1. Kebijakan fiskal seimbang
Kebijakan fiskal ini merupakan kebijakan yang membuat penerimaan dan pengeluaran menjadi sama jumlahnya. Ada dampak positif dan negatif dari kebijakan fiskal yang satu ini.Positifnya, negara jadi tidak perlu meminjam sejumlah dana, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Negatifnya, kondisi perekonomian akan terpuruk bila ekonomi negara dalam kondisi yang tidak menguntungkan.
2. Kebijakan fiskal surplus
Pada kebijakan ini jumlah pendapatan harus lebih tinggi dibandingkan pengeluaran. Kebijakan ini merupakan cara untuk menghindari inflasi.3. Kebijakan fiskal defisit
Kebijakan fiskal defisit merupakan kebijakan yang berlawanan dengan kebijakan surplus. Salah satu kelebihan kebijakan ini adalah mengatasi kelesuan dan depresi pertumbuhan perekonomian. Sedangkan kekurangannya, negara selalu dalam keadaan defisit.4. Kebijakan fiskal dinamis
Kemudian dalam kebijakan ini pemerintah akan menyediakan pendapatan yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pemerintah yang bertambah seiring berjalannya waktu.Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id